Dubes RI Serahkan Surat Kepercayaan pada Gubernur Jenderal Australia
Rabu, 28 Juni 2017
Indonesiaplus.id – Secara resmi Duta Besar Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia atau Dubes RI untuk Australia merangkap Vanuatu, Y. Kristiarto S. Legowo, menyerahkan Surat-surat Kepercayaan atau Letter of Credence.
Surat tersebut diserahkan kepada Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove di Governor House, Canberra, 27 Juni 2017. Upacara penyerahan Surat-surat Kepercayaan juga dihadiri oleh istri Gubernur Jenderal, Lady Cosgrove dan Deputy Secretary dari Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) serta sejumlah pejabat tinggi Australia.
Kristiarto didampingi istrinya Caecilia S. Legowo, Wakil Dubes RI, M.I. Derry Aman, Atase Pertahanan Brigjen TNI-AL, Widad Prasojo Aji dan Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler, Dadang Hidayat.
Keterangan pers, Rabu (28/6/2017), usai menyerahkan Surat-surat Kepercayaan, Kristiarto langsung melakukan pertemuan bilateral dengan Gubernur Jenderal Peter Cosgrove. Sementara, secara terpisah Caecilia S. Legowo mengadakan pertemuan dengan Lady Cosgrove.
Pada pertemuan tersebut, Dubes Kristiarto menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo kepada Gubernur Jenderal Peter Cosgrove dan seluruh masyarakat Australia. Dia juga memastikan komitmen Pemerintah RI untuk terus memperkuat kemitraan strategis Indonesia dan Australia di berbagai bidang.
Apresiasi peran Gubernur Jenderal Peter Cosgrove saat menjabat sebagai Chief of Australian Defense Force yang memimpin langsung di lapangan untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Aceh dari Pemerintah Australia pascabencana tsunami 2004.
Kristiarto mengapresiasi peran Gubernur Jenderal Peter Cosgrove sebagai patron New Colombo Plan (NCP). NPC ini program Pemerintah Australia yang mendorong mahasiswa dari Benua Kangguru untuk belajar dan magang di negara-negara Asia Pasifik. Sejak diluncurkan tahun 2014 lalu, Indonesia menjadi tujuan terfavorit mahasiswa Australia. Hingga tahun ini jumlahnya mencapai 3.205 orang.
Dubes RI menegaskan Australia bukan hanya mitra dan negara tetangga terdekat, melainkan juga mitra strategis bagi Indonesia.
Peter menyatakan bahwa kerjasama antarmasyarakat atau people-to-people contacts sangat penting dalam meletakkan fondasi hubungan bilateral. Kerja sama itu termasuk melalui peningkatan jumlah wisatawan dan mahasiswa maupun pelajar kedua negara. Peter menilai hal itu sangat penting dalam meletakkan fondasi hubungan bilateral yang semakin kokoh sekaligus untuk mempromosikan saling pengertian kedua negara.
Gubernur Jenderal secara khusus juga menyampaikan harapannya untuk dapat bertemu kembali dengan Presiden Joko Widodo pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT). KTT itu antara para Pemimpin ASEAN dan Australia yang akan diselenggarakan pada bulan Maret 2018 di Sydney.
Usai melakuan pertemuan bilateral, dilakukan Upacara Penghormatan kepada Dubes RI. Upacara itu dilakukan pasukan kehormatan dan diperdengarkan pula lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh marching band militer Australia. Kristiarto kemudian melakukan pemeriksaan pasukan kehormatan.
Selama ini, Australia merupakan salah satu mitra terpenting dan strategis di kawasan bagi Indonesia. Australia menjadi satu dari tiga negara di dunia yang memiliki mekanisme pertemuan tahunan tingkat pemimpin dengan Presiden RI. Bahkan, Indonesia dan Australia juga memiliki forum 2+2 di mana menteri luar negeri dan menteri pertahanan kedua negara bertemu setiap tahun untuk membahas isu-isu strategis kedua negara.
Kedua negara memiliki forum tahunan Indonesia-Australia Ministerial Council on Law and Security antara Menteri Koordinator Bidang Polhukam Indonesia dan Jaksa Agung Australia.
Sementera di bidang ekonomi, volume perdagangan dua arah Indonesia dan Australia terus menunjukkan prospek yang menggembirakan. Terlebih lagi kini kedua negara tengah merampungkan perundingan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement atau IA-CEPA pada tahun 2017 ini.
Perundingan ini berisi komitmen kedua pihak untuk mengoptimalkan potensi kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi.
Di bidang pariwisata, Indonesia kini menjadi destinasi luar negeri terfavorit bagi turis Australia setelah Selandia Baru. Tahun lalu, jumlah wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia mencapai lebih dari 1.2 juta orang.
Di bidang pendidikan, Australia merupakan tujuan terbesar mahasiswa Indonesia yang ingin kuliah ke luar negeri. Saat ini jumlah mahasiswa Indonesia di berbagai universitas di Australia mencapai hampir 20 ribu di mana trennya akan terus meningkat pada tahun-tahun yang akan datang.
Usai penyerahan Surat-surat Kepercayaan, Dubes RI dan istri serta Wakil Dubes RI bersama empat dubes asing lain yang juga menyerahkan Letter of Credence pada hari yang sama, yaitu Dubes Perancis, Bosnia, Siprus dan Nepal, dijamu makan siang oleh Gubernur Jenderal Australia bersama istri, di kediaman resmi mereka.
Dubes Kristiarto merupakan diplomat karier senior. Dia dilantik oleh Jokowi sebagai Dubes RI untuk Australia merangkap Vanuatu pada tanggal 13 Maret 2017 lalu. Sebelum menjadi Dubes RI di Canberra, Kristiarto Legowo menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (2014-2017), Dubes RI untuk Filipina (2010-2013).
Selain itu, pernah menjadi direktur Asia Timur dan Pasifik (2008-2010), Kepala Biro Administrasi Menteri merangkap Juru Bicara Kemlu (2007-2008), Wakil Dubes RI di Australia (2004-2007) dan Direktur Diplomasi Publik (2002-2004). Dubes Kristiarto juga pernah bertugas di Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York dan KBRI Vatican.[Fat]