GLOBAL

China Bangun Kekuatan Maritim Saingi Hegemoni AS

Sabtu, 11 Maret 2017

Indonesiaplus.id – Fokus angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat China membangun kekuatan maritim, sebagai upaya mempersempit kesenjangan dengan angkatan laut Amerika Serikat (AS).

Menurut Wakil Kepala Staf Angkatan Laut China, Laksamana Muda Wang Weiming, pihaknya terus memperbaharui kekuatan maritimnya, seperti pengembangan rudal antisatelit, pembangunan kapal selam, kapal fregat, dan kapal induk, serta Korps Marinir.

“China tengah mempersiapkan angkatan laut yang berkelas,” ujar Weiming dikutip laman Reuters, Jumat (10/3/2017).

Dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan dan Timur, serta dengan Taiwan, membuat Beijing, mau tidak mau, memperkuat matra lautnya. Mengenai anggaran militer, tahun ini China menggelontorkan US$151 miliar atau setara Rp2.023 triliun.

Tahun lalu sebesar US$146,67 miliar (Rp1.965 triliun), dan pada 2015 sempat mencapai US$215 miliar (Rp2.881 triliun). Belanja pertahanan China ini jauh lebih kecil, atau seperempat dari total belanja militer AS yang mencapai US$1 triliun (Rp13.400 triliun).

“Kami akan mencegat setiap pesawat pengganggu dan mengikuti setiap kapal militer yang berada di wilayah tanggung jawab kami. Pelaut kami harus tetap waspada dan mampu menangani keadaan darurat setiap saat,” katanya.

Beberapa waktu lalu terlihat gugus tempur kapal induk China, Liaoning, lalu lalang di wilayah teritori Taiwan serta Laut China Selatan dan Timur.

Sedangkan Wakil Komisaris Politik dari Armada Timur China, Wang Huayong, mengklaim bahwa peningkatan anggaran militernya bukan ditujukan untuk mengancam militer mana pun.

“Peningkatan kapasitas personel China untuk tujuan defensif. Kapal induk kami masih dalam tahap pelatihan dan uji coba. Korps Marinir juga masih cenderung lemah, baik dari jumlah maupun kualitas. Begitu pula kapal penjelajah jarak jauh juga belum memenuhi harapan,” ujar Huayong.

Terlebih, ketika Presiden AS Donald John Trump menjanjikan pengembangan peralatan tempur canggih untuk ditempatkan di beberapa titik seperti Laut China Selatan, membuat Beijing semakin berambisi mengejar kesenjangan dengan Angkatan Laut AS.[Fat]

Related Articles

Back to top button