Bahas Krisis Qatar, Besok Negara – Negera Teluk Gelar Pertemuan
Selasa, 4 Juli 2017
Indonesiaplus.id – Tanggapan atas tuntutan dari 13 negara-negara Teluk Arab diberikan pemerintah Qatar. Dalam pertemuan yang diwakili dari Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA) akan dilakukan pada, Rabu (5/7/2017).
Respons dari Qatar disebut akan menjadi fokus utama pertemuan Qatar dan empat negara Teluk Arab. Tanggapan sebelumnya disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani kepada Menteri Luar Negeri Kuwait Sheikh Sabah Al Ahmad Al Sabah pada Senin (3/7). Kuwait menjadi negara mediator untuk menghentikan konflik di Timur Tengah.
Krisis dimulai pada 5 Juni dengan keputusan Arab Saudi, Mesir, Bahrain, dan UEA untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Kemudian tiga negara lain, yaitu Yaman, Maladewa, Libya Timur, Mauritania, dan Senegal mengikuti langkah serupa.
Pasalnya, Qatar dituding mendukung kelompok teroris, termasuk Ikhwanul Muslimin. Negara itu dituduh mendanai, merangkul terorisme, ektremisme, serta organisasi sektarian yang dianggap berbahaya untuk keamanan nasional masing-masing tersebut, serta seluruh wilayah di Timur Tengah.
Melalui keputusan pemutusan hubungan diplomatik, Arab Saudi dan tiga negara Teluk lainnya menutup perbatasan dengan Qatar. Jalur transportasi melalui darat, laut dan udara juga seluruhnya diblokade.
Pada 22 Juni, Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir mengeluarkan 13 tuntutan sebagai syarat mengakhiri blokade dan seluruh tindakan anti-Qatar. Batas waktu yang diberikan dalam memenuhi permintaan tersebut adalah 10 hari.
Dalam pernyataan bersama, keempat negara mengumumkan bahwa akan memperpanjang batas waktu bagi Qatar untuk memenuhi tuntutan tersebut. Dijadwalkan, hari terakhir mereka menerima tanggapan adalah pada Ahad (9/7) mendatang.
Tuntutan yang diajukan oleh empat negara Teluk Arab diantaranya meliputi Qatar harus menutup stasiun televisi media Al Jazeera.Kemudian, negara itu juga diminta menutup pangkalan militer Turki yang ada di wilayahnya, dan membuat jarak dalam berhubungan dengan Iran.
Sebelumnya, Al Thani mengatakan bahwa Qatar mungkin tidak akan memenuhi seluruh tuntutan tersebut. Namun, pihaknya tengah mencari upaya melalui dialog untuk menyelesaikan krisis Timur Tengah.
Hal tersebut karena beberapa dasar dari tuntutan tersebut adalah tuduhan yang dibantah tegas oleh Qatar. Seperti memiliki kedekatan dengan Iran. Kemudian, negara itu juga tidak menerima dugaan bahwa mereka mendukung kelompok-kelompok militan seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), hingga Al-Qaeda.[Fat]