Tarif Listrik Naik Lagi, Berikut Tips untuk Menghematnya
Selasa, 9 Mei 2017
Indonesiaplus.id – Per 1 Mei 2017 tarif listrik kembali naik, khususnya untuk pelanggan berdaya 900 VA dengan kenaikannya yang cukup signifikan yaitu 32 persen.
Merupakan kebijakan kenaikan tarif listrik ketiga dalam tahun 2017 ini. Kenaikan pertama terjadi pada Januari 2017, disusul Maret 2017 dan terakhir Mei 2017.
Total kenaikan mencapai 131 persen dalam setahun. Angka itu jelas bukan angka kecil bagi sebagian besar masyarakat, mungkin termasuk Anda.
Semakin tinggi ketergantungan aktivitas hidup dengan daya listrik untuk berbagai kebutuhan, maka biaya konsumsi listrik saat ini menjadi salah satu sumber pengeluaran yang cukup besar bagi jutaan keluarga.
Saat ini, pelanggan dengan daya 900 VA sebanyak 18 juta di seluruh Indonesia. Imbasnya akan terasa dengan kebijakan baru tersebut. Harus dipikirkan strategi penghematan pemakaian listrik agar pengeluaran biaya setrum tidak membolongkan kantong. Berikut tips penting untuk menghemat listrik agar kondisi dompet tidak ikut kebakaran:
Pergunakan lampu LED
Mengganti lampu biasa di rumah dengan lampu Light Emitting Dioda (LED) bisa menghemat tagihan listrik. Selain lebih hemat juga lebih terang, serta lebih tahan lama. Lampu ini lebih hemat karena watt yang digunakan lebih rendah hingga 80 persen dari lampu biasa, namun cahaya yang dihasilkan lebih terang, setara denga lampu biasa dengan watt yang besar.
Jika lampu biasa memakai 60 watt, dengan LED cukup memakai lima hingga delapan watt. Hanya saja harga lampu LED lebih mahal dari lampu biasa. Pilihlah lampu LED yang sedang dalam masa promosi di supermarket.
Berhematlah listrik pada malam hari
Perlu mengubah kebiasaan pemakaian listrik pada malam hari. Cobalah mematikan sebagian lampu di bagian rumah yang tidak diperlukan. Seperti di ruang tamu, di kamar mandi, dan bagian lainnya.
Jika sebelumnya di garasi rumah ada dua lampu, kini cukup menggunakan satu lampu. Cara seperti ini cukup menghemat tagihan listrik bulanan. Juga, tentu membantu menjaga agar lampu bertahan lebih lama.
Ganti dengan prabayar
Sistem listrik prabayar memudahkan Anda mengontrol pemakaian listrik. Anda tidak terkena biaya abonemen setiap bulan. Biaya abonemen dikenakan pada pelanggan listrik pascabayar sekitar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per bulan tergantung golongan tarif.
Beralih ke prabayar, Anda hanya terkena biaya pembelian mulai Rp 2.500 setiap transaksi pengisian, tergantung pada kanal pengisian listrik yang Anda gunakan. Pilihan kanal pengisian pulsa listrik antara lain, bank, minimarket, e-commerce atau agen setrum lain.
Batasi alat elektronik boros listrik
Beberapa alat elektronik memakan daya listrik yang sangat besar, seperti mesin pendingin udara (air conditioning), mesin cuci, microwave, setrika, water heater, dan lain sebagainya. Anda bisa berhemat dengan mengatur pemakaian alat elektronik yang boros listrik tersebut.
Misalnya, untuk mesin pendingin udara jangan dinyalakan sepanjang hari. Selain tidak sehat, juga bisa menjebol isi kantong. Setel pengatur waktu alias timer sehingga AC otomatis mati di waktu yang ditentukan.
Berhemat dari hal kecil
Membiasakan tradisi hemat listrik setiap saat. Misalnya, ketika Anda pergi keluar rumah dalam waktu cukup lama, sebaiknya mematikan semua lampu di rumah jika memang tidak diperlukan.
Cabut steker dari colokan jika tidak digunakan. Mulai charger ponsel, laptop, dan sebagainya. Membiarkan steker tercolok terus di terminal bisa menguras konsumsi listrik Anda.[Sal]