Tahun Ini, Pertamina Bakal Kelola 2 Kilang Baru di Tarakan
Senin, 6 Maret 2017
Indonesiaplus.id – Tahun ini, PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan akan membuka dua sumur baru untuk kegiatan ekplorasi pengeboran minyak. Kedua sumur tersebut, berada di daerah Mangatal Kelurahan Juata Laut dan di Kelurahan Pamusian.
Rencana eksplorasi pada pertengahan tahun. Sedangkan eksplorasi akan dilakukan secara bertahap. Untuk lokasi di Mangatal lebih dahulu dikerjakan, mengingat selain sudah siap dan tak jauh dari sumur baru yang sedang dilakukan pengeboran minyak, sehingga memudahkan mobilisasi peralatan.
Sementara itu, lokasi di Pamusian menyusul setelah berjalannya pengeboran di Mangatal. Selain karena peralatan, Pertamina akan membicarakan beberapa hal dengan SKK Migas.
Menurut Field Manajer PT Pertamina Asset 5 Tarakan Adhi Herusakti, pihaknya berupaya agar pengeboran bisa dilakukan secepatnya untuk menambah produksi minyak dan sudah melakukan persiapan, mulai sosialisasi hingga peralatan. Rencana eksplorasi di kedua lokasi itu merupakan kegiatan yang tertunda. Mestinya, eksplorasi dilakukan pada 2014.
Disebabkan harga minyak saat itu fluktuatif dan berbagai faktor lain, ekplorasi baru bisa direalisasikan pertengahan tahun nanti. Untuk rencana eksplorasi ini, pihaknya sudah memikirkan dampak dari pengeboran, termasuk terhadap lingkungan dan masyarakat.
Pihaknya menggelar pertemuan untuk sosialisasi dengan Pemkot Tarakan, Jumat (3/3/2017). “Kami membutuhkan dukungan dan keterlibatan dari pemerintah setempat untuk menyelesaikan beberapa permasalahan baik perpindahan perangkat bor dari area Juata Laut sampai lokasi pengeboran dan sebagainya,” katanya.
Disinggung kandungan minyak bumi dan gas di dua sumur itu, Herusakti mengungkapkan potensinya masih banyak dan diprediksi bisa dikelola hingga puluhan tahun. Bahkan, secara umum Tarakan dinilai masih kaya akan kandungan migas. Pasalnya, lapisan tanah di Tarakan (reservoar) memiliki potensi minyak hingga lapisan terbawah.
Sedangkan untuk yang diekspolitasi Pertamina dengan sumur-sumur tua baru pada lapisan atas. “Sekarang ini saja yang kami produksi dengan sumur-sumur tua bisa panjang produksinya, karena memang kondisi di bawah ini lapisan batuan mempunyai kandungan migas tidak sedikit. Kalau bisa habis di salah satu lapisan bisa pindah ke lapisan lain,” tandasnya.[Sal]