Kisruh di Arab Saudi, Gerak Harga Minyak Dunia Melonjak
Selasa, 7 November 2017
Indonesiaplus.id – Pasca penangkapan 11 pangeran, 38 menteri, mantan menteri dan wakil menteri karena tuduhan korupsi di Arab Saudi mempengaruhi harga minyak dunia.
Senin waktu setempat (Selasa WIB), harga minyak mengalami penguatan. Dikutip Xinhua, Selasa (7/11/2017), perintah penangkapan dibuat oleh panel Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud yang dibentuk pada Sabtu, dipimpin oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Harga minyak melonjak ke tingkat tertinggi sejak musim panas 2015, karena para analis mengatakan bahwa risiko geopolitik di Timur Tengah telah membantu menopang pasar.
Namun, sejumlah pihak terus berupaya agar harga minyak dunia bisa terus mengalami penguatan sekarang ini. Dolar yang lemah juga memicu reli minyak pada Senin.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, mengalami penurunan sebanyak 0,21 persen pada 94,742 pada akhir perdagangan.
Sementara itu, di sisi ekonomi jumlah rig yang beroperasi di ladang minyak AS turun delapan menjadi total 729 rig minggu lalu, mencatat tingkat terendah sejak Mei, kata perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes dalam laporan mingguannya pada Jumat.
Sedangkan pada West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember naik USD1,71 untuk menetap di USD57,35 per barel di New York Mercantile Exchange, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari melonjak USD2,20 menjadi ditutup pada USD64,27 per barel di London ICE Futures Exchange.[Sal]