Indonesiapluls.id – Peran strategis zakat untuk dalam mengatasi berbagai persoalan umat tidak dapat diragukan lagi, sehingga harus diurus dengan serius.
Pada hari Jumat agar disediakan kotak amal yang lebih panjang dengan menambah peruntukannya, seperti infaq, sedekah & jariyah, yatim, pembangunan masjid atau bisa buat kifarat.
“Ini mah usul saya saja, kotak amal di hari Jumat ditambah gak apa-apa jadi tambah panjang, ” ujar Wakil Walikota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat membuka Workshop UPZ di Kampung Anggrek Resto Jalan Viktor, Buaran, Rabu (30/10/2019).
Ada tambahan kotak kifarat bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang melanggar sumpah jabatan sehingga bisa menebus dan membayarkan di tambahan kotak Jumat atau bisa juga ke Baznas.
“Bagi ASN baru diangkat disumpah dengan kitab suci. Tapi, ketika menjabat banyak yang melanggar misalnya ketika lebaran masih menerima hadiah. Padahal itu dilarang, berarti melanggar sumpah dan harus membayar kifarat, ” tandasnya.
Bakal calon (balon) Wali Kota Tangsel ini, mengajak semua pihak agar semangat berzakat jangan sampai kalah dengan membeli pulsa yang luar biasa di tengah-tengah umat.
“Ini cerita ada seorang anak minta uang 10 rebu beli pulsa dan anaknya bilang tidak cukup akhirnya dikasih Rp 50 rebu dan jajan 50 rebu jadi 100 rebu. Tapi giliran ngisi kotak amal mah tetap saja Rp 2 rebu, ” kritiknya.
Ke depan, upaya pengumpulan zakat harus menggunakan bantuan teknologi informasi agar mempermudah orang yang akan membayar zakat.
“Saya kira perlu mempermudah orang yang akan membayar zakat, seperti di aplikasi Tangsel pay atau lain sebagainya. Tapi intinya untuk mempermudah, ” ungkapnya.
Upaya pengumpulan zakat di kalangan ASN dan umat memang tidak mudah. Namun, itu tantangan melalui UPZ di masjid dan mushola harus terus disosialisasikan oleh Baznas Tangsel.
“Saya pernah bilang, penggunaan zakat dari ASN bisa untuk para veteran yang sudah lanjut usia (lansia), sebagai bentuk nyata pemberdayaan bagi umat yang membutuhkan, ” pungkasnya.[mor]
