Puskapol: Kaum Milenial Belum Tentukan Pilihan Capres

Rabu, 16 Januari 2019
Indonesiaplus.id – Para pemilih milenial dalam rentang usia 17-35 tahun harus lebih diberikan ruang oleh pasangan Calon (paslon) Presiden dan Wakil Presiden. Salah satunya dengan aspirasi mereka sebab saat ini
masih dalam posisi mengambang.
Menurut Wakil Direktur Eksekutif Pusat Kajian Politik FISIP (Puskapol) Universitas Indonesia (UI), Hurriyah, saat melakukan kajian Puskapol terhadap pemilih pemula dari mahasiswa Fisip Jabodetabek, mereka belum mengantongi capres-cawapres bakal dipilih. Banyak pertimbangan membuat mereka belum menentukan pilihan.
“Mereka bilang, kami ingin kandidat dan tim sukses (timses) itu datang dan kemudian mendengar. Tapi minimal melakukan survei yang diinginkan oleh pemilih milenial itu apa sih,” ujar Hurriyah saat diskusi ‘Tingkat Pengetahuan Pemilih (Mahasiswa) Mengenai Elemen Teknis Pemilu’ di Media Center Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (15/1/2019).
Pasangan calon harus memberikan program nyata. Bukan hanya mengandalkan tampilan seolah-olah berpihak ke kelompok milenial.
“Kemarin, dalam Focus Group Discussion (FGD), mereka bilang kami akan lihat kira-kira nanti siapa kandidat yang akan memberikan program khusus yang sesuai dengan kebutuhan kami,” katanya.
Menurut staf pengajar di Departemen Ilmu Politik FISIP UI ini, bahwa suara pemilih milenial pada pemilu 2019 ini tergantung dari bagaimana perilaku para kandidat. Apakah menggandeng mereka atau tidak.
“Di kelompok ini, penggunaan hak pilih posisinya saat ini masih menunggu jadi masih wait and see. Apakah mereka akan menggunakan hak pilihnya atau tidak,” tutupnya.[mus]