TECHNOLOGY

Fenomena Langka, Super Blood Moon Sinari Amerika, Eropa dan Indonesia

Sabtu, 19 Januari 2019

Indonesiaplus.id – Fenomena bulan langka yang dikenal sebagai gerhana bulan super blood moon akan terlihat di benua Amerika, Eropa, Afrika dan Indonesia pada 21 Januari 2019.

Fenomena tersebut mengacu pada tiga peristiwa kosmik bersamaan, yang semuanya akan terjadi pada 21 Januari 2019.

Salah satunya, gerhana bulan total, yang akan terlihat dari Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir, akan terjadi ketika Bumi diposisikan secara langsung antara matahari dan bulan.

Posisi bulan akan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi, bulan akan terlihat lebih besar dan lebih terang,  menyebabkannya juga dikenal sebagai supermoon.

Status tambahannya sebagai bulan serigala mungkin terdengar tidak menyenangkan, istilah ini hanyalah nama lain untuk bulan purnama pertama tahun ini, yang kebetulan terjadi bersamaan dengan peristiwa bulan lainnya pada tahun 2019.

Selain di Afrika, Amerika dan Eropa BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk 7 wilayah yang terdampak gerhana bulan total dan supermoon itu untuk beberapa hari.

Peringatan dini itu dikeluarkan karena diprediksi akan terjadinya pasang maksimum air laut di beberapa wilayah Indonesia untuk beberapa hari ke depan.

Kondisi pasang maksimum air laut ini disebutkan karena adanya fenomena supermoon (posisi perigee atau jarak  terdekat bulan terhadap bumi) disertai dengan bulan purnama. Peringatan ini berlaku mulai Sabtu (19/1/2019) hingga Selasa (22/1/2019).

Informasi berdasarkan laman BMKG yang diunggah di Instagram, wilayah yang masuk peringatan dini tersebut antara lain:

Pesisir utara Jakarta; Pesisir utara Jawa Tengah; Pesisir utara Jawa Timur; Pesisir Cilacap; Pesisir Tanjung Benoa, Bali; Pesisir Kalimantan Barat; serta Pesisir Makassar.[sam]

Related Articles

Back to top button