POLITICS

Kritik Amien Rais: RI Tak Bersinar dan Kekuatan Anti-Ketuhanan Makin Beringas

Indonesiaplus.id – Saat ini, Indonesia semakin tidak bersinar bahkan cenderung meredup. Kondisi tersebut karena ada kekuatan-kekuatan anti ketuhanan nampak semakin beringas dan berani muncul.

“Sodara-sodaraku saya lihat dan cermati dalam pergaulan antarbangsa dewasa ini Indonesia yang kita cintai bersama semakin tidak bersinar malahan semakin meredup. Kekuatan-kekuatan anti ketuhanan nampak semakin beringas dan berani. Kemanusian kita bisa dikatakan cenderung menjadi kemanusian agak zalim dan tidak lagi berdadab,” ujar Politikus senior Amien Rais dalam kanal Youtube Amien Rais Official, Kamis (13/8/2020).

Video itu diberi judul: Pilihan Jokowi: Mundur atau Terus. Episode 1. Bangsa Indonesia Dibelah. video yang diunggah 10 jam lalu telah ditonton 627 orang.

Persatuan Indonesia, kata Amien, semakin goyah. Politik adu domba semakin terlihat, sehingga kerakyatan kita cenderung membuang hikmah serta keunggulan prinsip permufakatan, permusrawarakatan dan perwakilan.

“Maka, mayoritas rakyat kecil kita belum merasakan keadilan sosial bagi seluruh bangsa, tetapi lebih sering menderita, kezaliman sosial dari mereka yang berkuasa dan berharta,” tandas Amien.

Kehidupan politik, sosial ekonomi, penegakan hukum serta kehidupan moral bangsa terus mengalami kemerosotan. Dikhawatirkan kemerosotan di pelabagai bidang kehidupan itu membuat Indonesia semakin jatuh.

“Tak mustahil pula proses kemerosotan multi-dimensional itu mmbuat semakin redup kehidupan bangsa kita, menjadikan seolah bangsa Indonesia tanpa masa depan,” ungkapnya.

Sementara itu, demokrasi di era kepemimpinan Presiden Jokowi. Amien menilai sejak menjadi prediden pada 2014-2019 hingga saat ini, perkembangan politik nasional semakin jauh dari spirit demokrasi.

“Jadi, memang tidak berlebihan bila dikatakan hasil pembangunan politik dimasa Jokowi telah memecah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” tandasnya.

Kehidupan demokrasi yang kian jauh itu dikarenakan kecurgiaan dan ketakutan rezim Jokowi terhadap umat Islam yang berisikap kritis dan korektif. Amien menuding kriminalisasi dan demonisasi serta persekusi terhadap para ulama sangat terlihat jelas.

Pun demikian dengan gaya politik Jokowi yang disebutnya sebagai partisan, yang cenderung memihak kelompok kalangan tertentu. Hingga saat ini, penyakit politik bernama partisanship itu tetap menjadi pegangan rezim Jokowi dalam menghadapi umat islam yang kritis terhadap kekuasaannya.

“Para buuzzer bayaran dan para jubir Istana diberbagai diskusi atau acara dibanyak stasiun televisi seminar menambah kecurigaan banyak kalangan terhadap politi Jokowi yang beresensi politik belah bambu. Menginjak sebagian dan mengangkat sebagain yang lain,” pungkasnya.[mus]

Related Articles

Back to top button