Rampok Siber Asal China Pakai Teknologi ‘fraud’ Gasak Rp 4 Triliun

Minggu, 30 Juli 2017
Indonesiaplus.id – Jaringan ‘rampok’ internasional yang beroperasi secara siber asal China berhasil digrebek polisi di sebuah rumah Graha Family Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu, 29 Juli 2017.
Turut diamankan 93 pelaku, dan keberhasilan dalam beraksi, ternyata mereka menggunakan teknologi informasi yang canggih sehingga sulit diendus.
Jaringan kejahatan siber itu menyasar korbannya di China dan Taiwan. Tetapi dikendalikan dari Indonesia. Pusat kendali berada di Jakarta, Bandung, Bali, Batam, dan Surabaya. Di Surabaya, mereka berada di empat lokasi.
“Mayoritas mereka berasal dari China dan Taiwan,” ujar Ketua Tim Satgas Khusus Mabes Polri, Ajun Komisaris Besar Polisi Susatyo Purnomo Condro, di lokasi penggerebekan Perumahan Graha Family Blok N/1 Surabaya, Jawa Timur, Sabtu malam.
Modus dalam beraksi, pelaku mula-mula membobol data nasabah sejumlah bank di negara mereka, China. Nasabah lalu dihubungi dan dikatakan tersangkut tindak pidana. Korban diminta menemui polisi gadungan, komplotan pelaku yang berada di China atau Taiwan.
Korban tidak curiga karena nomor telepon yang tertera di layar telepon genggam berkode negara China. “Pelaku menggunakan teknologi ‘fraud’, sehingga yang muncul ketika ditelepon adalah nomor kode China,” tandasnya.
Lalu para pelaku, kata Susatyo, telah beroperasi dari Indonesia sejak beberapa bulan lalu. Hasil yang diperoleh komplotan ini dari tipu-tipu online itu sangat besar. “Kalau yang di Surabaya, mereka berhasil mengumpulkan uang Rp 4 triliun,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, mengatakan, kasus tersebut bisa diungkap atas kerja sama Polisi China dan Polri. “Kepolisian China berkoordinasi dengan Polri,” ucapnya.[Sap]