Indonesiaplus.id – Pada pukul 13.00 WIB, Ahad (8/1/2023) Gunung Api Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi lanjutan. Erupsi dengan ketinggian letusan teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi milik Kementerian ESDM (PVMBG) dalam laman resminya menyampaikan informasi terkait erupsi.
“Terjadi erupsi G. Marapi pada hari Minggu, 08 Januari 2023, pukul 13:00 WIB. Tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 200 m di atas puncak (± 3091 m di atas permukaan laut),” tulis PVMBG, Ahad (8/1/2023).
PVMBG menjelaskan bahwa kolom abu letusan teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 4.6 mm dan durasi 59 detik,” lanjut PVMBG.
Seperti diketahui, erupsi gunung Marapi mulai terjadi sejak Sabtu kemarin (7/1/2023). Gunung Api Marapi mengeluarkan abu vulkanik sekira 300 meter kolom abu pada pukul 06.11 WIB dan pukul 09.44 WIB dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 200 meter di atas puncak 3.091 meter di atas permukaan laut.
Erupsi kembali muncul pada Ahad (8/1/2023) pukul 11.45 WIB dan sebagai upaya mengantisipasi kondisi berbahaya tersebut, PVMBG mengimbau kepada warga sekitar untuk tetap menjauhi kawah maupun puncak gunung.
“Masyarakat di sekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak,” kata PVMBG merekomendasikan.[yus]
