Rabu, 6 Desember 2017
Indonesiaplus.id – Abu vulkanik terus aktif dikeluarkan oleh Gunung Agung. Secara kasat mata terlihat ada asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dan kelabu dengan ketinggian 1.000-1.500 meter di atas puncak kawah.
Menurut Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Devy Kamil Syahbana, bahwa asap yang dikeluarkan Gunung Agung ini masih mengeluarkan abu.
“Tadi pagi kami memantau bahwa masih terlihat ada partikel abu. Hanya saja dia tidak menyebar dan hanya jatuh di dekat kawah saja,” ujar Devy, Rabu (6/12/2017).
Abu vulkanik, kata Devy, tidak sampai mengganggu penerbangan. Kendatiupun adanya asap itu karena terjadinya gempa low frekuensinya naik maka asapnya tebal. “Abu ini tidak sampai menganggu penerbangan,” katanya.
Dari pukul 12.00 Wita hingga pukul 18.00 Wita terjadi gempa low frekuensi sampai 12 kali. Saat ini mungkin Gunung Agung dari luar terlihat tenang. Meski dari jumlah kegempaan relatif sedikit namun hal tersebut juga perlu diwaspadai.
“Saat ini, orang-orang sudah mulai terbiasa dengan gempa yang sedikit namun bila dibandingkan dengan lima bulan yang lalu pasti sangat beda. Lima bulan yang lalu tidak terekam gempa sama sekali, dan secara visual pun normal tidak ada asap,” terangnya.
Pada saat erupsi 21 November 2017 lalu gempa yang terjadi di tubuh Gunung Agung sangat sedikit. “Tapi disitu justru terjadi erupsi. Gempa sedikit tidak menjadi ukuran gunung itu akan kembali normal,” tandasnya.[Sap]
