Peringatan Tahun Baru Islam di Bumi Seribu Masjid Dihadiri Sandiaga Uno
Kamis, 21 September 2017
Indonesiaplus.id – Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi memperingati tahun baru Islam 1 Muharam 1439 Hijriah bersama ribuan santri di Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (NW) di Pancor, Kamis (21/9/2017).
Pria yang dikenal dengan Tuan Guru Bajang (TGB) memberikan tausiyah yang menekankan betapa pentingnya dua kalimat syahadat dalam menuntun perjalanan seseorang di akhirat kelak.
Dia mengibaratkan pergantian tahun Islam seperti mengganti kendaraan lama dengan kendaraan yang baru. Dalam kendaraan lama, kerap terdapat beberapa sampah hasil makanan yang tentu tidak ingin dibawa sang pengendara ketika sudah menggunakan kendaraan barunya. “Pasti kita akan hanya membawa yang perlu dibawa, begitu juga dalam tahun yang baru,” ujar TGB
Memasuki tahun baru, ada sejumlah hal yang perlu dibawa bagi setiap umat Islam, yakni identitas keimanan. Identitas keimanan merupakan pondasi dan motivasi terbesar bagi umat Islam dalam mencapai hal-hal yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Juga, bagi dunia pondok pesantren agar lebih berkontribusi bagi kemajuan negeri. Selain bekal keimanan, aspek ilmu pengetahuan menjadi sesuatu hal yang harus diperjuangkan bagi umat di tahun yang baru.
Selain itu, TGB mengatakan bahwa aspek keislaman, keimanan, dan ilmu pengetahuan menjadi instrumen penting bagi seseorang dalam menghadapi tahun yang baru. Setiap tahunnya, Ponpes NW selalu mengirimkan santri-santri terbaik untuk menimba ilmu di universitas-universitas ternama di Mesir, Arab Saudi, hingga Yaman.
“Semoga tahun depan, santri-santri bisa juga menimba ilmu di negara-negara Eropa, Amerika, di universitas-universitas terbaik di dunia. Teruslah belajar, jadikan tahun baru sebagai ajang mengukir prestasi,” harapnya.
Namun yang menarik, peringatan 1 Muharam di Ponpes NW dihadiri Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno. TGB mengajak para santri meneladani perjuangan Sandiaga yang merintis karir dari bawah hingga menjadi seperti sekarang ini. TGB juga menilai, Sandiaga Uno, bersama Anies Baswedan sebagai contoh bagi para santri untuk terus berjuang dan tidak kenal menyerah mengenai keberhasilannya mengalahkan pasangan pejawat dalam Pilkada DKI lalu.
TGB berharap, Anies-Sandiaga mampu memberikan manfaat dan keberkahan, tak hanya bagi warga Jakarta, melainkan juga warga Indonesia dalam mengemban amanahnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Uno, membeberkan kunci keberhasilannya kepada para santri di Lombok Timur, dalam “empat kartu AS”. “Empat Kartu AS itu kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas,” kata Sandiaga.
Sandiaga meyakini, jika memegang empat kartu AS tersebut para santri bisa merengkuh keberhasilan seperti yang ia raih. Terlebih, kondisi Lombok diberkahi sumber daya alam yang luar biasa. Potensi ini yang harus dilihat para santri sebagai peluang besar.
Dalam perjalanan mencapai keberhasilan kerap ditemui hambatan-hambatan. Bahkan, Sandiaga mengaku pernah di-PHK akibat krisis moneter yang melanda Indonesia pada 97-98. Sandiaga mengajak para santri berani berwirausaha sesuai dengan minat masing-masing.
Di era globalisasi sekarang ini, sejumlah peluang terbuka lebar bagi para santri yang ingin menjajal kemampuannya berwirausaha. “Yang suka busana bisa merintis busana muslim, yang hobi otomotif, kuliner, dan ekonomi kreatif lainnya bisa disalurkan, dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini melalui dunia online,” tandasnya.
Di Kabupaten Bima, peringatan 1 Muharam digelar di Paruga Nae, Kecamatan Bolo. Bupati Bima Indah Dhamayanti mengajak warga mengenang kembali perjalanan sejarah umat Islam di masa terdahulu sebagai pondasi menatap masa depan.
“Peringatan tahun baru Islam ini merupakan momentum bagi pengembangan dunia Islam, melandasi kedaulatan Islam, serta penampilan integritas sebagai agama sepanjang jaman,” ujarnya.
Di Kabupaten Lombok Barat, 1 Muharam diperingati dengan penyelenggaraan pawai taaruf yang diikuti 100 kontingen dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sekolah negeri dan swasta, serta warga Kabupaten Lombok Barat, menyusuri jalan sejauh 2 km, mulai dari lapangan Mareje Gerung dan berakhir di depan Pendopo Bupati Lombok Barat. Bentangan spanduk bertuliskan
“Selamat Tahun Baru Hijriyah” dengan beragam desain, hingga barisan tarian khas Lombok Barat “Rudat” memeriahkan pawai taaruf ini. Pawai ini untuk syiar dan menjadi bagian dari sosialisasi untuk masyarakat. Kalau tahun baru Masehi biasanya dirayakan sampai begadang. Kenapa tahun baru Islam yang kita punya tidak kita meriahkan juga,” kata Asisten III Sekda Lombok Barat Fathurrahim.
Menurut Fathurahim, banyak umat Islam yang lebih familiar dengan tahun baru masehi ketimbang tahun baru Islam. Selain pawai taaruf, Pemkab Lombok Barat menggelar doa bersama menyambut tahun baru Islam di Kantor Bupati Lombok Barat.[Sap]