Murad Lapor Wapres, RI Segera Bangun Rumah Sakit di Myanmar

Sabtu, 18 Maret 2017
Indonesiaplus.id – Untuk membantu orang-orang tersisih atau yang disebut internally displaced person atau IDP seperti kaum Muslim Rohingya. Indonesia akan membangun rumah sakit (RS) di daerah Mrauk-U negara bagian Rakhine, Myanmar.
Pembangunan terlaksana atas kerja sama pemerintah, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) yaitu lembaga kemanusiaan yang sebelumnya berpengalaman membangun rumah sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan, bahwa anggaran pembangunan tak kurang dari Rp30 miliar. Anggaran itu merupakan dana urunan pemerintah, PMI, MER-C, dan sejumlah donatur.
“Ruma sakit yang dibangun menelan biaya Rp 18 miliar dan sisanya untuk melengkapi alat kesehatan,” ujar Murad di Kompleks Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (17/3/2017).
Rumah sakit tersebut, akan dibangun dua lantai yang mampu melayani sekitar 2.000 warga tersisih di Myanmar. Tak hanya kaum Muslim Rohingya, namun juga kaum minoritas Buddha. Rumah sakit juga melayani warga umum Myanmar.
Pembangunannya merupakan strategi diplomasi Indonesia untuk mempersatukan rakyat Myanmar yang sempat terpecah-belah akibat konflik di negaranya.
“Rumah sakit merupakan tempat yang netral. Di sana berkumpul orang-orang lintas agama, lintas status sosial. Dapat terjadi interaksi antara Muslim, Buddha. Mereka menyatu sehingga timbul rasa percaya dan bisa saling dekat. Kita harapkan mereka bisa menerima satu sama lain. Rumah sakit adalah satu-satunya lembaga yang sangat efektif untuk menuju persatuan,” katanya.
Murad bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla hari ini untuk menyatakan kesiapan lembaganya membangun rumah sakit di Rakhine. MER-C akan mulai menginisiasi pembangunannya akhir bulan ini dengan berkunjung ke Myanmar. Penanggung jawab teknis pembangunan diupayakan adalah kontraktor dari Myanmar.
“Kata Pak Jusuf Kalla pembangunan setahun selesai. Jadi, pada akhir bulan ini kami kirim tim untuk mempelajari rencana pembangunan rumah sakit dan mencari kontraktor, buat nota kesepahaman dan lain sebagainya,” ucap Murad.[Sap]





