Kapal Sinar Bangun Tenggelam di Toba, Polisi: Tidak Ada Manifes

Rabu, 20 Juni 2018
Indonesiaplus.id – Pencarian para penumpang Kapal Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba terus dilakukan petugas, sempat terhambat cuaca buruk.
65 orang dilaporkan hilang oleh keluarga mereka. Polisi menyebut, kapal dioperasikan tanpa manifes perjalanan.
“Pencarian dilakukan lagi mulai pukul 06.00 pagi tadi, kendati gelombang danau
masih tinggi dan angin masih kencang,” ujar Kepala Kepala Pelaksana Badan
Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, Riadil Lubis, mengutip BBC
Indonesia, Rabu (20/6/2018).
Sejauh ini satu orang dipastikan meninggal dan 18 selamat. Penumpang lain yang belum ditemukan masih kita kumpulkan data persisnya. Tapi dari keluarga-keluarga yang melapor, ada 65 orang yang dinyatakan masih belum ditemukan.
Kabid Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja menegaskan bahwa saat kecelakaan, kapal mengangkut penumpang secara tidak semestinya.
“Kapal tidak ada manifesnya, jadi jumlah masih didata di posko KM Sinar
Bangun,” ujarnya, Selasa (19/6/2018).
Kapal Motor Sinar Bangun tenggelam setelah mengalami kecelakaan sekitar dua
kilometer setelah meninggalkan pelabuhan Tiga Ras, Danau Toba pada pukul
17.20 WIB, Senin (18/6/2018).
Kejadian kecelakaan diduga terjadi karena angin kencang dan ombak besar akibat cuaca buruk.
Kecelakaan terjadi ketika kapal penumpang KM Sinar Bangun itu sedang berlayar dari pelabuhan di Kabupatan Simalungun menuju Simanindo, Kabupaten Samosir dengan jumlah penumpang diperkirakan antara 80-100 orang.
Usaha pencarian terus dilakukan selama beberapa hari ke depan, tetapi pemerintah mengakui menghadapi sejumlah masalah. Pencarian Senin malam, misalnya, sempat dihentikan.
“Cuaca agak ekstrem, angin kencang, ombak, terus itu cuaca itu kan gelap. Jadi kita di sini di lokasi kejadian menggunakan sarana lampu, lampu penerangan untuk melakukan pencarian,” kata Mahler Tamba Ketua BPBD Samosir, dari lokasi pencarian, Senin malam itu.
Saksi mata mengatakan bahwa angin dan ombak sangat besar sehingga kapal oleng, sementara kapal penuh dengan penumpang dan barang.[Sap]