Erupsi Anak Krakatau, Aparat Imbau Warga Tak Mendekat hingga Radius 5 Km
Indonesiaplus.id – Aparat keamanan mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir waspad erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) di Perairan Selatan Sunda guna menghindari letusan gunung api tersebut.
“Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), GAK kembali erupsi Kamis (05/01) sekitar pukul 00.13 WIB,” ujar Kepala Bagian Humas Polda Banten, Kombes Shinto Silitonga dalam keterangan tertulis, Kamis (5/1/2023).
Kepolisian telah menerima surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM bahwa terjadi erupsi GAK pada Kamis (5/01) pukul 00.13 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Teramati kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut. Sebelumnya GAK mengalami erupsi Rabu (04/01) pukul 15.00 WIB sebanyak dua kali letusan dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 3.000 meter dari atas puncak dan erupsi terekam di alat seismogram dengan amplitudo maksimum 65 milimeter dengan berdurasi selama 1 menit 37 detik.
Selain itu, Gunung berapi di Perairan Selat Sunda itu sempat meletus pada pukul 14.10 WIB di hari yang sama dengan ketinggian abu 100 meter.
“Kami mengimbau masyarakat tidak mendekati GAK atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif,” pinta Shinto.
Namun, sejumlah nelayan Teluk Labuan Pandeglang mengatakan bahwa mereka saat ini tetap melakukan tangkapan ikan ke Perairan Selat Sunda, namun tidak mendekati kawasan GAK.
Saat ini, GAK tengah mengalami batuk-batuk atau erupsi, sehingga membahayakan jika mendekati gunung merapi itu.
“Kami sudah biasa mencari tangkapan ikan di Selat Sunda, tetapi tak mendekati GAK terlebih mengeluarkan letusan asap berwarna putih kelabu,” ucap Dudung (45), seorang nelayan Teluk Labuan Pandeglang.[yus]





