Usai Ditahan 511 Hari, Dua Wartawan Reuters Dibebaskan Myanmar

Rabu, 8 Mei 2019
Indonesiaplus.id – Usai ditahan lebih 511 hari dua wartawan Kantor Berita Inggris, Reuters terkait laporan krisis terhadap etnis Muslim Rohingya, dibebaskan Pemerintah Myanmar, Selasa (7/5/2019) setelah mendapat pengampunan dari Presiden.
Kedua wartawan itu, Wa Lone (33) dan Kyaw Soe Oo (31) ditahan pada Desember 2017 setelah dituduh menerima dokumen rahasia dari kepolisian terkait data pembantaian Muslim Rohingya. Dalam persidangan, polisi menyebut telah dijebak oleh atasannya.
Terdapat puluhan media menyambut pembebasan Wa Lone dan Kyaw Soe Oo ketika melihat keduanya keluar dari penjara Insein di Yangon. Kedua lelaki itu melambaikan tangan dan melempar senyum saat berjalan keluar dari penjara.
Bahkan, Wa Lone menyampaikan terima kasih kepada semua orang di dunia yang mendukung serta mengadvokasi pembebasan dia dan rekannya.
Setelah ini, Wa Lone berjanji akan kembali bekerja sebagai jurnalis. “Saya tidak sabar ke ruang kerja. Saya seorang jurnalis dan saya akan melanjutkan pekerjaan ini,” kata dia, dikutip dari AFP.
Pemimpin Redaksi Reuters Stephen Adler menyambut baik pembebasan dua karyawannya. “Kami sangat senang Myanmar telah membebaskan wartawan pemberani kami. Sejak penangkapan mereka 511 hari lalu, mereka menjadi simbol pentingnya kebebasan pers di seluruh dunia. Kami menyambut kembalinya mereka,” ucap Adler.
Keduanya dinyatakan bersalah atas tuduhan melanggar undang-undang rahasia dengan hukuman masing-masing 7 tahun penjara.
Saat ditangkap, mereka sedang melaporkan pembantaian 10 muslim Rohingya pada September 2017 di Negara Bagian Rakhine. Pembantaian yang dilakukan militer Myanmar atas etnis Rohingya memaksa eksodus lebih dari 700.000 warga ke Bangladesh sejak Agustus 2017.
Tak pelak kasus ini memicu protes di seluruh dunia serta kredibilitas pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi sebagai pembela hak dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian.
Pada bulan lalu Wa Lone dan Kyaw Soe Oo dianugerahi hadiah bergengsi Pulitzer, salah satu penghargaan tertinggi jurnalisme.[fat]