GLOBAL

Surat Terbuka Anwar Ibrahim Kepada Warga Malaysia Agar Tak Pilih Najib Razak

Rabu, 9 Mei 2018

Indonesiaplus.id – Surat terbuka kepada warga Malaysia ditulis pemimpin oposisi yang masih mendekam dalam penjara, Anwar Ibrahim agar tidak memilih Perdana Menteri Najib Razak yang disebutnya terlibat skandal korupsi, pada Pemilihan Raya yang akan berlangsung hari ini.

Pada pemilihan ini, Anwar (70) bersekutu dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang pernah memenjarakannya. Mahathir (90) telah pensiun kembali ingin berkuasa dan melakukan perlawanan terhadap Najib Rajak dengan menggembosi koalisi Barisan Nasional yang berkuasa.

Kemitraan Anwar-Mahathir yang tidak mungkin, menjadi salah satu aspek paling luar biasa dari kampanye yang melelahkan. Kemunculan mereka secara bersama mengguncang politik Malaysia.

“Saya mendorong Anda semua bergabung dengan gerakan rakyat untuk menuntut perubahan,” ujar Anwar dalam pernyataan yang diposting di halaman Facebook Partai Keadilan Rakyat, Senin (7/5/2018) malam.

“Saya menyerukan kepada rakyat untuk mendukungnya (Mahathir) dalam memperbaiki kerusakan di negara. Dalam 24 jam, masa depan negara dan nasib rakyat akan ditentukan oleh kalian semua,” tulis Anwar Ibrahim.

Pada Selasa (8/5/2018), jajak pendapat independen terkemuka, Merdeka Center, merilis sebuah survei opini yang menunjukkan koalisi yang berkuasa akan mempertahankan kekuasaan, tetapi kehilangan suara populer untuk pemilihan umum kedua berturut-turut.

Di bawah sistem Malaysia, partai harus mendapatkan mayoritas anggota parlemen di parlemen untuk mempertahankan kekuasaan, tetapi bukan suara terbanyak.

Survei dilakukan di Semenanjung Malaysia antara 28 April dan 8 Mei menunjukkan Barisan Nasional (BN) menang 37,3 persen dari suara populer dengan koalisi oposisi Mahathir memenangkan 43,4 persen. Untuk koalisi yang berkuasa, itu akan menjadi sekitar 10 poin lebih rendah daripada yang dicapai pada pemilu terakhir di 2013.

Survei itu tidak memasukkan pemilih di dua negara bagian Malaysia di Pulau Kalimantan. Kepala jajak pendapat Ibrahim Suffian memprediksi dengan suara ini termasuk, bagian BN dari keseluruhan suara populer akan naik tiga hingga empat poin lagi.

Anwar pernah menjabat wakil Mahathir sebelum ia dipecat pada tahun 1998 dalam perseteruan politik yang sengit. Ia kemudian dipenjarakan atas tuduhan sodomi dan korupsi.

Mahathir dan Anwar bersatu untuk mengalahkan koalisi yang berkuasa setelah Najib disebut-sebut terlibat dalam skandal korupsi multi-miliar dolar terkait dengan dana negara 1MDB Malaysia.[Fat]

Related Articles

Back to top button