Indonesiaplus.id – Saudi yakin Iran otak di balik serangan terhadap fasilitas minyak Aramco, pekan lalu. Sebagai balasan dikerahkan armada Angkatan Laut ke Teluk Persia bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Sumber seorang pejabat pemerintah yang tidak disebutkan namanya, mengatakan Arab Saudi telah bergabung dengan Konstruksi Keamanan Maritim Internasional yang diusung AS menyusul Australia, Bahrain, dan Inggris.
Dikutip dari Saudi Press Agency, Rabu (18/9/2019), koalisi maritim dibentuk AS usai insiden perebutan kapal tanker Inggris di Teluk Persia, khususnya Selat Hormuz yang dikuasai Iran.
Saudi bergabung dengan koalisi ini setelah serangan di dua fasilitas pemrosesan minyak Aramco di lokasi berbeda, yang menyebabkan pasokan minyak dunia berkurang dan harga minyak dunia naik.
Kendati pemberontak Yaman, Houthi telah mengklaim serangan tersebut, baik Arab Saudi maupun Amerika Serikat yakin Iran dalang dibalik serangan mengingat Houthi sendiri didukung.
Namun, tudingan Arab Saudi dibuktikan dengan senjata yang digunakan menyerang adalah buatan Iran. Menanggapi hal ini, Presiden Iran Hassan Rouhani menyanggah dan mengatakan serangan tersebut ditujukan Houthi untuk mengakhiri Perang Yaman yang telah berlangsung lama.[fat]
