Minggu, 15 Oktober 2017
Indonesiaplus.id – Unjuk rasa menuntut Perdana Menteri (PM), Najib Razak turun dari jabatannya diikuti ribuan warga Malaysia. PM Najib dituntut untuk mundur terkait dengan skandal keuangan beberapa waktu lalu.
Hingga kini, PM Najib sendiri berhasil mengatasi skandal tersebut dan menekan pihak-pihak yang menentangnya. Namun, kenaikan pajak dan biaya hidup di Negeri Jiran telah membuat sebagian warga geram dengan pemimpin mereka itu.
Misalnya, seorang perempuan berusia 42 tahun bernama Hasmurni Tamby mengaku hiduonya semakin sulit di bawah kepemimpinan Najib.
“Harga-harga kebutuhan semuanya naik, tapi tidak dengan gaji kita. Hidup kami semakin buruk. Jadi kami tak menginginkan Najib sebagai pemimpin kami lagi,” ujar Tamby.
Aksi demonstrasi kali ini dilaporkan merupakan terbesar selama 2 bulan terakhir. Diduga PM Najib terlibat skandal pada 2015. Dia terlibat dalam skandal korupsi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) yang diduga merupakan pertikaian antara mantan PM Najib dan Perdana Menteri Mahathir Mohammad.
Saat itu diketahui terdapat dana 2,6 miliar ringgit, sekitar USD615,53 juta atau sekira Rp85 triliun di rekening pribadi milik PM Najib. Sebagaimana diberitakan, popularitas PM Najib di mata rakyatnya dilaporkan turun sejak dirinya terlibat skandal korupsi 1MDB.
Dengan skandal tersebut muncul ketika Wall Street Journal melaporkan bahwa seorang analis menemukan ada yang aneh dalam laporan keuangan 1MDB.[Fat]
