GLOBAL

Polisi Turki Tangkap 105 Pekerja IT Terkait Percobaan Kudeta 2016

Rabu, 12 Juli 2017

Indonesiaplus.id – Kantor berita negara Anadolu, kemarin, melaporkan tindakan
aparat Turki yang memerintahkan penangkapan 105 pekerja teknologi informasi yang diyakini terlibat percobaan kudeta militer setahun lalu.

Tahun lalu, terjadi operasi polisi berkelanjutan yang menargetkan orang-orang yang dicurigai memiliki tautan ke ulama Islam yang tinggal di Amerika Serikat, Fethullah Gulen, yang dituduhkan Ankara mendalangi kudeta yang gagal pada 15 Juli.

Sejauh ini polisi telah menahan 52 orang dari 105 orang yang ditargetkan oleh surat perintah penangkapan di delapan provinsi, termasuk mantan staf dari dewan riset ilmiah Turki TUBITAK dan otoritas telekomunikasi.

Tersangka diyakini pengguna ByLock, sebuah aplikasi pesan terenkripsi yang menurut pemerintah digunakan oleh pengikut Gulen. Gulen membantah terlibat dalam usaha pengambambilalihan militer itu.

Pada Senin, Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk 72 pegawai universitas, termasuk mantan penasihat pemimpin oposisi utama yang melakukan demonstrasi massal pada Minggu untuk memprotes tindakan keras pada tahun lalu.

Sekitar 50.000 orang telah ditangkap dan 150.000 pegawai negara bagian termasuk guru, hakim dan tentara telah ditangguhkan dalam peraturan darurat yang diberlakukan pada akhir Juli.

Kelompok hak asasi manusia dan kritikus pemerintah mengatakan Turki bergerak menuju otoritarianisme selama bertahun-tahun, sebuah proses yang mereka katakan dipercepat sejak upaya kudeta dan referendum pada April yang memberi Presiden Tayyip Erdogan kekuatan baru.

Menurut pemerintah bahwa tindakan keras dan perubahan konstitusional tersebut diperlukan untuk mengatasi ancaman keamanan. Lebih dari 240 orang tewas dalam percobaan kudeta itu.

Sebelumnya pihak berwenang Turki menyita atau menunjuk administrator bagi 965 perusahaan dengan total penjualan tahunan sekitar 21,9 miliar lira atau 6 miliar dolar AS sejak percobaan kudeta Juli 2016, kata Wakil Perdana Menteri Nurettin Canikli.

Di bawah peraturan darurat yang diberlakukan setelah kudeta, pihak berwenang Turki mengambil alih perusahaan yang diduga memiliki hubungan dengan pengikut Fethullah Gulen. Ke-965 perusahaan di bawah kendali manajemen negara itu, berada di 43 provinsi di Turki, dan memiliki aset total 41 miliar lira atau 11,3 miliar dolar serta mempekerjakan 46.357 orang, Canikli mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis.

Turki menguasai sebuah bank, perusahaan industri dan perusahaan media sebagai bagian dari tindakan keras terhadap perusahaan yang dituduh memiliki hubungan dengan Gulen. Namun Gulen telah membantah terlibat dalam kudeta tersebut.[Fat]

Related Articles

Back to top button