GLOBAL

Nickolay Sebut UNRWA Harus Tetap Dipertahankan Bagi Palestina

Jumat, 26 Januari 2018

Indonesiaplus.id – Pentingnya untuk mempertahankan dana bantuan kepada United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) diberikan kepada rakyat Palestina.

Hal tersebut diungkapkan Utusan Timur Tengah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nickolay Mladenov dalam pertemuan Dewan Keamanan (DK) PBB.

Keberadaan dana tersebut merupakan hal vital untuk memperkuat, sekaligus mempertahankan pelayanan dan semua institusi milik Palestina. Sehingga segala kemunduran yang disebabkan dari pemotongan dana tersebut hanya akan berdampak pada gangguan stabilisasi di kawasan.

“Kebijakan pemotongan yang dilakukan baru-baru ini terkait pendanaan UNRWA hanya memperkuat kekhawatiran tersebut,” ujar Nickolay Mladenov, Jumat (26/1/2018).

Ia memperingatkan, bahwa kondisi tidak menentu yang terjadi saat ini hanya akan membuat situasi semakin sulit. Situasi sekarang, dia menambahkan, hanya akan memberikan keuntungan bagi kelompok esktremis serta berpotensi menimbulkan konflik baru.

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menangguhkan 65 juta dari 125 juta dolar dana bantuan kepada Palestina. Belakangan, Trump kembali mengancam akan menarik bantuan tersebut jika Palestina enggan naik ke meja perundingan.

Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley kemudian menyebut Palestina tak mau menciptakan perdamaian di kawasan. Menurutnya, AS tidak akan membujuk Palestina atas sikap kurangnya keinginan untuk mewujudkan perdamian yang ditunjukan para pemimpin negara tersebut.

Pada pertemuan dewan keamanan PBB itu, Haley memberikan kritik kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Dia mengecam keinginan Abbas yang hanya akan melanjutkan negosiasi damai jika dimediasi oleh dunia internasional selain AS.

“Hal itu merupakan hal yang keterlaluan dan tidak menunjukan sikap seseorang yang menginginkan perdamaian,” katanya.

Ketidakpercayaan Palestina kepada AS menyusul keputusan sepihak Paman Sam yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Keputusan itu telah melangkahi kesepakatan damai yang telah dicapai sebelumnya.

Menurut Haley bahwa AS masih berkomitmen untuk membantu mewujukan perdamaian bersejarah antara Palestina dan Israel.

Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan, tuduhan yang dilontarkan Haley mirip dengan tudingan Israel yang menyebut Abbas bukanlah seorang yang menginginkan perdamaian. Mansour menegaskan, tuduhan tersebut merupakan cara Israel untuk mengecoh dunia internasional dan menghindar dari tanggung jawab.

“Mereka kabur dari tanggung jawab atas buntunya perundingan damai dan situasi menyedihkan di lapangan dengan membuat klaim palsu dan memalukan tersebut,” tandas Mansour.[Fat]

Related Articles

Back to top button