Menlu Bilang, Sidik Jari Siti Aisyah Segera Dikirim ke Jakarta
Sabtu, 25 Februari 2017
Indonesiaplus.id – Pemerintah Indonesia sudah menggunakan hak kekonsulerannya menemui Siti Aisyah di Malaysia, termasuk mengambil sidik jari dari yang bersangkutan untuk dikirim ke Jakarta.
“Saya tadi telah menelpon menanyakan bagaimana dengan hasil sidik jari yang dilakukan,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi disela mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo di Sydney, Australia, Sabtu (25/2/2017).
Hasil sidik jari tersebut, kata Retno, dikirim ke Jakarta untuk dicocokkan sehingga hasilnya masih menunggu dari Jakarta. Pihak Kemlu selalu berkomunikasi dengan Kemenlu Malaysia terkait kasus Siti Aisyah.
“Perlu adanya akses konsuler, karena akses itu bisa cek kewarganegaraan, dari paspor memang warga negara Indonesia, tapi harus dipastikan pemegangnya sama dengan orangnya, sehingga harus dilakukan tes sidik jari,” katanya.
Pasca terbukanya akses kekonsuleran, pihaknya meminta KBRI di Kuala Lumpur menemui dan melakukan tes terhadap Siti Aisyah. Namun, pihak Kemlu sudah siapkan lawyer untuk mendampingi dia. “Kita siapkan lawyer,” tandasnya.
Pemerintah Indonesia, sudah menggunakan hak kekonsulerannya dan bertemu dengan Siti Aisyah, serta membawa mobile device untuk mengambil sidik jari. Terkait kemungkinan Siti Aisyah juga terpapar virus VX, Menlu mengatakan, hal itu harus diikuti dengan tes kesehatan.
“Tentu harus diikuti dengan tes kesehatan apakah betul ada paparan, itu kita serahkan kepada otoritas Malaysia,” ucapnya.
Namun, saat ditanya berapa lama tes sidik jari dilakukan pihak Imigrasi, Menlu menjawab belum tahu. Sebelumnya, Kemlu menyatakan akses kekonsuleran untuk Siti Aisyah, yang menjadi tersangka pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-nam, di Malaysia akan diberikan Pemerintah Malaysia hari ini.
“Menlu RI memperoleh konfirmasi akses kekonsuleran bagi KBRI Kuala Lumpur. Konfirmasi itu disampaikan langsung oleh Menlu Malaysia kepada Menlu RI melalui sambungan telepon, pada Jumat malam (24/2/2017) waktu Sydney,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Muhammad Iqbal di Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Akses tersebut, kata Iqbal, akan diberikan pada 25 Februari pukul 10.00 sampai 15.00 Waktu Sydney. “Akses akan diberikan, Menlu telah menugaskan KBRI menggunakan akses kekonsuleran sebaik mungkin,” ujar Iqbal.
Tim Perlindungan WNI KBRI bersama lawyer akan segera berkunjung ke Kepolisian Cyberjaya, pada waktu yang telah disepakati. Akses kekonsuleran akan dimanfaatkan untuk melakukan verifikasi secara fisik status kewarganegaraan Siti Aisyah, memastikan kondisinya, serta mendapatkan informasi awal dari Siti Aisyah untuk pendampingan hukum lebih lanjut.[Fat]