GLOBAL

Masa Depan Thailand di Tangan Vajiralongkorn?

Indonesiaplus.id – Kamis (13/10/2016) Raja Bhumibol Adulyadej wafat dan Putra Mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn akan melanjutkan monarki. Tetapi ada keraguan mengenai masa depan Thailand di tangan Vajiralongkorn.

Masa Raja Bhumibol yang memegang rekor monarki terlama sudah berakhir. Kini tongkat Kerajaan Thailand terbuka lebar dilanjutkan kepada Pangeran Vajiralongkorn. Vajiralongkorn akan memegang tampuk kepemimpinan Kerajaan Thailand yang baru setelah 70 tahun.

Pada 1972, pangeran berusia 64 tahun itu ditunjuk sebagai pewaris kerajaan. Namun hingga saat ini, popularitasnya tidak bisa menyamai ayahnya. Banyak yang memperkirakan akan terjadi ‘kekacauan politik’ setelah wafatnya Raja Bhumibol. Ini disebabkan gaya hidupnya yang flamboyan, jauh dari kebiasaan Bhumibol.

Memang tidak seperti ayahnya, Vajiralongkorn tidak terlalu banyak disukai di Negeri Gajah Putih. Tetapi, sebagai satu-satunya putra Bhumibol, Vajiralongkorn pun ditetapkan sebagai pewaris takhta.

Selama hidupnya, Vajiralongkorn sempat memiliki karir sebagai perwira Angkatan Darat dan pilot jet tempur Thailand. Dia lulus dari Royal Military College in Canberra, Australia dan memegang jabatan di Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut Thailand. Tetapi perannya saat ini hanya lebih bersifat seremonial.

Pengamat memperkirakan kemungkinan adanya kekacauan politik usai kematian Bhumibol. Ini disebabkan karena pada 2014, Raja Bhumibol memberikan otoritas kepada pemerintahan junta militer untuk menjaga stabilitas negara.

Tetapi Vajiralongkorn memiliki pemikiran berbeda. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan apa yang akan terjadi saat dia menjadi raja. Selain itu, Vajiralongkorn juga diyakini memiliki hubungan dekat dengan mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang dikudeta oleh junta militer pada 2006.

“Makin tidak jelas apakah putra mahkota akan memberikan dukungan kepada junta, ketika dirinya diangkat sebagai raja. Pemilu baru akan dilakukan pada 2017, jika pangeran menerapkan sanksi kerajaan kepada junta makan akan memicu kericuhan politik,” ,” ujar pengamat senior masalah Asia di Verisk Maplecroft, Ryan Aherin, seperti dikutip IBtimes, Kamis (13/10/2016).

Hukum lese majeste melarang kritikan kepada keluarga kerajaan. Tetapi, Vajiralongkorn selalu menjadi buah bibir dalam beberapa tahun terakhir, khususnya setelah kematian tiga orang lingkaran dalamnya saat ditahan oleh polisi pada 2015.

Kontroversi utama tertuju pada tiga pernikahannya yang gagal. Terutama pernikahan dengan istri ketiganya, Srirasmi Suwadee, yang video setengah telanjangnya beredar. Dalam video itu, tampak juga Suwadee makan di lantai saat pesta ulang tahun dari anjing Vajiralongkorn.

Pada 2014, keluarga Suwadee dicabut gelar kebangsawanannya karena diduga terlibat korupsi. Vajiralongkorn kemudian menceraikan Suwadee dan diasingkan di lokasi yang tidak diketahui.

Banyak warga Thailand berharap Putri Sirindhorn akan menjadi ratu. Dia dikenal sebagai sebutan “putri malaikat” di antara warga. Hal ini menunjukkan popularitasnya lebih tinggi dibanding sang adik, Vajiralongkorn. Selain itu, Sirindhorn juga memiliki kaitan erat dengan pihak militer dan pemimpin junta saat ini, Prayut Chan Ocha. Namun sepertinya tidak mungkin bagia Sirindhorn naik takhta.

Pada 1974, konstitusi Thailand diamandemen untuk melarang seorang perempuan naik takhta. Tetapi naiknya Sirindhorn sulit terjadi karena Raja Bhumibol sudah menunjuk Vajiralongkorn sebagai pewaris takhta yang sah.

“Setiap upaya dari junta untuk mengubah suksesi monarki akan berujung kepada ketidakstabilan,” imbuh Aherin. Raja sudah menunjuk Pangeran Vajiralongkorn sebagai pewarisnya. Setiap upaya untuk menggantinya dengan kakak perempuannya, bisa diartikan sebagai pelanggaran atas keinginan raja.[Mas]

Related Articles

Back to top button