Keputusan Trump Ditolak Gubernur, Wali kota dan Perusahaan Besar
Minggu, 4 Juni 2017
Indonesiaplusi.id – Jumat (2/6/2017) waktu setempat, sejumlah gubernur negara bagian, wali kota, dan perusahaan besar di Amerika Serikat (AS), menentang kebijakan Presiden Donald Trump yang memutuskan AS keluar dari kesepakatan iklim Paris yang menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca.
Mayoritas warga AS di hampir semua negara bagian atau sebanyak 69 persen yang memiliki hak pilih di AS, memercayai bahwa ‘Negeri Paman Sam’ harus berpartisipasi dalam kesepakatan iklim global tersebut.
Sementara itu, pendapat mayoritas warga AS tersebut berdasarkan hasil sebuah jajak pendapat baru-baru ini yang dilakukan program Yale University tentang komunikasi perubahan iklim.
Dua gubernur dari Partai Republik, yang mengusung Trump, akan bermitra dengan negara-negara yang menjalankan demokrasi untuk mengatasi perubahan iklim dan mencegah pemanasan global.
Miliarder AS, filantropi, dan utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk perubahan iklim, Michael Bloomberg, menjanjikan dana US$15 juta untuk mendukung badan koordinasi perjanjian jika diperlukan.
“Amerika akan menghormati dan memenuhi kesepakatan Paris,” ujar Bloomberg yang terbang ke Paris, Prancis, untuk menemui Presiden Emmanuel Macron dalam rangka solidaritas.
“Wali kota, gubernur, dan pemimpin bisnis dari kedua partai politik menandatangani sebuah pernyataan dukungan yang akan kami serahkan kepada PBB. Dengan bersama-sama, kami akan mencapai tujuan pengurangan emisi yang dibuat AS di Paris pada 2015,” ujarnya.
Sebagai penghasil gas rumah kaca terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, AS berjanji dalam kesepakatan iklim Paris untuk mengurangi emisi yang berkontribusi terhadap pemanasan global sebesar 26 persen dalam periode 20 tahun hingga 2025.
Tak pelak, sejumlah pemimpin negara di dunia mengecam keras Trump terkait penarikan diri AS dari kesepakatan iklim Paris, Presiden Rusia Vladimir Putin justru mengatakan dia tidak ingin menghakimi keputusan yang diambil.
“Jangan cemas, bahagialah,” ucap Putin yang dimintai pendapatnya pada sebuah forum ekonomi yang digelar di Kota St Peterburg, Rusia, Jumat, lalu.[Fat]