Hegemoni Tiongkok dan Ambisi Kuasai Laut China Selatan
Jumat, 17 Februari 2017
Indonesiaplus.id – Tiongkok terus melakukan upaya hegemoni di atas wilayah perairan Laut China Selatan. Pulau-pulau buatan terus dibangung dan pengembangan fasilitas militer juga terus dilakukan dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Shin Kawashima, guru besar dari University of Tokyo, Jepang, dalam sudut pandang China, pertahanan dan kontrol atas Laut China Selatan dan Timur merupakan hal krusial untuk melindungi pesisir China yang menjadi wilayah paling berkembang pesat dan padat penduduknya.
China, kata Shin, harus menjaga jalur laut yang aman dari Nigeria, Angola, dan Timur Tengah ke Samudra Hindia, Malaka, dan Laut China Selatan. Selain itu, China telah membangun beberapa jalur pipa dari Pakistan dan Myanmar ke China.
“China bermaksud untuk meningkatkan kemampuannya untuk mengontrol semua wilayah Laut Selatan melalui pelabuhan militer, bandara dan jaringan radar dalam teritori baru China,” ujar Shin di Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Pada masa mendatang, China akan menempatkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) dan memulai kembali pengontrolan Kanal Bhasi agar kapal selam China dapat berlayar dari Laut China Selatan menuju Samudra Pasifik dengan aman.
Bahkan, isunya Laut China Selatan merupakan masalah yang sangat krusial. Jepang dan China juga telah melakukan serangkaian pertemuan dalam rangka mengomunikasikan mekanismenya. Kendati demikian, pertemuan ini belum menemukan solusi yang tepat.
“Dengan dasar inilah, Jepang memiliki komitmen bersikap dan melakukan strategi dengan negara-negara yang memiliki kekhawatiran yang sama dan mendukung kebebasan bernavigasi yang selama ini dilakukan oleh Amerika Serikat. Juga, Jepang mendukung setiap negara untuk menjaga haknya di Laut China Selatan,” tandasnya.[Fat]