Diduga Mata-Mata Rusia, Seorang Wanita Ditangkap Aparat AS
Selasa, 17 Juli 2018
Indonesiaplus.id – Dilansir Reuters, Selasa (17/7/2018), Pemerintah AS menangkap seorang wanita berkebangsaan Rusia atas dugaan sebagai mata-mata.
Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa wanita yang diketahui bernama Maria Butina, 29 tahun, melakukan aksi penyusupan guna memenuhi kepentingan Rusia.
“Ia bekerja atas arahan pejabat yang bekerja untuk Bank Sentral Rusia. Seperti diketahui, Bank Sentral Rusia baru-baru ini dikenai sangksi Kantor Kendali Aset Asing, Departemen Pembendaharaan AS,” demikian pernyataan Departemen Kehakiman AS.
Dia diketahui menetap di Washington DC dan belajar di Universitas Amerika di Washington. Juga, Maria juga diketahui pendiri kelompok advokasi Rusia pro senjata “Right to Bear Arms.
Foto-foto Butina telah tampak di halaman Facebook-nya dengan Alexander Torshin, wakil kepala Bank Sentral Rusia yang dikenai sanksi oleh Departemen Perbendaharaan AS pada April.
Seseorang yang dekat dengan hal itu mengatakan kepada Reuters bahwa Butina bekerja untuk dia sebagai asisten. Media lain melaporkan hubungan bisnis antara Butina dan Torshin Terkait itu, baik Torshin dan Bank Sentral Rusia menolak berkomentar.
Robert Driscoll, penasehat hukum Butina menegaskan kliennya bukan seorang mata-mata Rusia. Ia bekerja sama dengan pihak berwenang AS juga menjadi sukarelawan berada di belakang pertemuan tertutup selama delapan jam sebelum Komite Seleksi Senat AS mengenai Intelejen.
“Apartemennya digeledah FBI pada April. Nona Butina berniat membela hak-haknya dan ingin sekali membersihkan namanya,” tandas Driscoll.[Fat]