Saat Harga Tembus Rp 150 per kg, Petani Cabai Malah Rugi
Senin, 13 Februari 2017
Indonesiaplus.id – Harga cabai di pasar tradisional di Surabaya tembuh Rp Rp 150 ribu per kilogram. Kondisi itu disebabkan pasokan berkurang dan jalur distribusi cabai sering terkena banjir.
Namun, mahalnya cabai di pasaran tidak serta merta membuat petani di Kelurahan Made, Surabaya, meraup keuntungan besar. Justru merasakan hasil panen cabai kurang maksimal karena faktor cuaca serta penyakit yang menyerang tanaman.
Samiran, seorang petani cabai, semenjak mulai aktivitas bercocok taman sekitar tiga bulan lalu, intensitas hujan sangat tinggi. Ini mengakibatkan tanah lengket dan tumbuh kembang tanaman cabai tidak maksimal.
Tentu saja, sangat berdampak pada produktivitas panen cabai menjadi rendah. Akibatnya, petani cabai mengalami kerugian yang cukup besar.
“Modal tanam sebesar Rp 15 juta, tapi hingga saat ini hanya kembali Rp 3 juta, itu pun dengan kualitas hasil panen kurang baik. Cabai dihargai Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan kualitas cabai yang super dihargai Rp 120 ribu per kilogram,” ujarnya.
Menurutnya, para petani tidak pernah merasakan dampak dari harga cabai yang melambung tinggi. Tapi ia dan para petani cabai berharap adanya perhatian dan penyuluhan dari pemerintah agar bisa meningkatkan kualitas produksi cabai lokal.[Sal]