ECONOMY

N219 Nurtanio Terbangi Langit Papua 2019, Rini: Saat Ini Sedang Sertifikasi

Sabtu, 13 Januari 2018

Indonesiaplus.id – Pesawat karya anak bangsa N219 yang diberi nama Nurtanio, bisa beroperasi secara komersial pada kuartal I-2019.

Keinginan besarnya adalah pesawat ini dapat melayani penerbangan rakyat Papua. “N219 Nurtanio, pesawat kecil yang paling efektif untuk Papua. Ini bisa dimanfaatkan warga Papua,” ujar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno di Sentani, Jayapura, Sabtu (13/1/2018).

Pesawat N219 Nurtanio, kata Rini, sedang dalam proses sertifikasi di Kementerian Perhubungan. Targetnya selesai pada 2018. “Memang harapannya jadi produk pertama di akhir kuartal I-2019 sudah mulai komersial,” katanya.

Pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia bersama LAPAN ini sudah sangat cocok beroperasi di wilayah Papua maupun Papua Barat dengan kondisi geografis pegunungan dan karakteristik landasan pacu (runway) pendek.

“Kami menganggap pesawat ini sudah sangat layak. Jadi kalau ada bandara-bandara yang masih terlalu pendek, bisa dibicarakan dengan Pak Menhub. Karena N219 sudah sama spesifikasinya dengan jenis pesawat Twin Otter,” tandasnya.

Dengan masuknya pesawat N219 Nurtanio yang diproduksi di dalam negeri, pada tahun depan akan menambah peningkatan layanan penerbangan di Papua. Sebelumnya AirNav Indonesia memodernisasi layanan navigasi di 109 bandara di Papua, yang bisa disebut sebagai Trans Udara Papua.

Salah satunya menambah tujuh perangkat radar canggih ADS-B (Automatic Dependen Surveillance Broadcast) produksi PT INTI (Persero) yang dikembangkan BPPT.

Radar canggih tersebut, diharapkan bisa mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan keselamatan dan kelancaran lalu lintas penerbangan di Papua dan Papua Barat.

Untuk memodernisasi layanan navigasi, AirNav menambah tujuh perangkat ‎radar canggih ADS-B yang akan dipasang di tujuh lokasi di Papua, yakni Sentani, Wamena, Oksibil, Dekai, Borome, Senggeh, serta Elilim.[Sal]

Related Articles

Back to top button