ECONOMY

Tersedia Informasi Pertanian Dalam Aplikasi Berbasis Smartphone

Jumat, 23 Desember 2016

Indonesiaplus.id – Aplikasi Sistem Informasi Pertanian Modern berbasis smartphone yang menyediakan informasi dasar pertanian terkait teknologi pengelolaan lahan, varietas, budidaya, alsintan dan infrastruktur pendukung lainnya diluncurkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

“Dengan diluncurkannya aplikasi semoga bisa membantu petani dan masyarakat yang ingin mendapatkan informasi pertanian lebih cepat dan dapat membantu dunia pertanian,” harap Amran dalam keterangan tertulis, Jumat (23/12/2016).

Aplikasi ini didasari data pada 2014 yang menunjukan 56 persen orang Indonesia menggunakan smartphone untuk berbelanja online, lebih tinggi dari Malaysia 47 persen dan Singapura 43 persen. Juga, smartphone paling banyak digunakan masyarakat untuk mempermudah mencari informasi.

Indonesia berada pada peringkat keenam pengguna smartphone didunia dan prediksi tahun 2018 Indonesia diperkirakan menjadi peringkat keempat di dunia setelah Tiongkok, USA dan India.

Saat ini, kondisi kemajuan teknologi informasi menciptakan suatu peluang untuk menyampaikan inovasi teknologi pertanian kepada masyarakat secara lebih murah dan efektif.

“Badan Litbang Pertanian memanfaatkan peluang itu dengan membuat aplikasi sistem informasi berbasis smartphone yang terintegrasi dengan Google Map. Saat kita mengklik terlihat varietas apa yang cocok di daerah itu,” tandasnya.

Aplikasi tersebut juga menyediakan informasi dasar pertanian tentang teknologi pengelolaan lahan, varietas, budidaya, alsintan dan infrastruktur pendukung lainnya. Aplikasi ini menyediakan media konsultasi online antara petani, penyuluh, peneliti dan pemangku kepentingan lainnya.

“Sementara ini, aplikasi memuat itu komoditas padi, jagung dan kedelai. Tapi ke depan aplikasi akan membuat komoditas pertanian startegis lainnya. Juga ditambah dengan layanan tanya jawab dengan 128 profesor dan dokter pertanian,” katanya.

Aplikasi ini, kata Amran, terintegrasi dengan Google Map, sehingga pebisnis jagung dapat mengetahui tingkat kesesuaian lahan yang ditanami jagung, varietas yang direkomendasikan, alsintan dan pupuk yang dibutuhkan.

“Melalui aplikasi ini, petani bisa mengetahui keahlian penyuluh, peneliti, dosen dan staf dinas yang online. Termasuk bisa meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk pencapaian kedaulatan pangan. Kita bisa mengetahui bawang ada di daerah mana, akan menekan disvarietas harga antara di kota dengan langsung didesa harganya,” terangnya.

Diharapkan dengan aplikasi bisa membantu petani di Indonesia untuk mengembangkan lahan lebih baik ditanam komoditas apa. Lahan startegis harus diutamakan menggunakan aplikasi ini, pihak kementrian pertanian mengedukasi petani tanpa bertatap muka.

“Sederhananya dengan diluncurkan aplikasi ini diharapkan akan membantu para petani agar bisa lebih efektif menggarap lahan dan mengetahui perkembangan komoditas unggulan di di daerah mana saja,” pungkasnya.[Sal]

Related Articles

Back to top button