ECONOMY

Energy Watch: BUMN Rombak Direksi Pertamina Dinilai Politis

Minggu, 22 April 2018

Indonesiaplus.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan perombakan di Pertamina. Namun, yang menilai perombakan direksi Pertamina kental politis.

“Hal ini lebih ke unsur politis karena pemerintah harus menyiapkan BBM (bahan bakar minyak) premium sebagai alat pencitraan,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, saat dihubungi di Jakarta, Minggu (22/4/2018).

Pemerintah mencari-cari alasan dalam pencopotan tersebut. Alasan pemerintah mencopot Elia Massa sebagai Dirut BUMN Migas itu karena masalah premium dan tumpahan minyak dinilai kurang tepat.

“BBM premium kan sudah tidak disubsidi, tapi memang dibutuhkan masyarakat. Jadi agak sensitif kalau BBM ini hilang,” katanya.

Elia Massa masih layak pimpin perusahaan migas nasional itu, karena dia sangat vokal jika terjadi masalah-masalah di sektor migas, terutama BBM premium dan tumpahan minyak di Balikpapan.
“Elia dan Iskandar (Direktur Pemasaran) menjadi orang yang vokal terhadap masalah-masalah ini,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Rini resmi mencopot Elia Massa Manik dari Direktur Utama Pertamina dan mengangkat Nicke Widyawati sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Pertamina merangkap Direktur SDM hingga penetapan dirut definitif.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno menuturkan, beberapa pertimbangan yang menjadi alasan perubahan direksi. Antara lain karena rangkaian masalah yang menimpa perusahaan beberapa waktu terakhir seperti insiden kilang minyak di Balikpapan, harga BBM, kelangkaan premium, serta pembentukan holding BUMN.

“Berdasarkan SK 39 dan kita sudah siap holding migas sudah jalan. Lalu dilakukan kajian-kajian komprehensif, sehingga yang paling penting meningkatkan pelayananan kepada masyarakat,” tandasnya.[Sal]

 

Related Articles

Back to top button