ECONOMY

Diduga Terhubung Intelijen Rusia, Kaspersky Terancam Angkat Kaki dari AS

Minggu, 17 September 2017

Indonesiaplus.id – Pemerintah Amerika Serikat telah melarang penggunaan lini produk Kaspersky di lembaga federal setiap negara bagian. Vendor software perlindungan siber tersebut, terancam tidak bisa lagi berbisnis di AS.

Perintah dari Gedung Putih langsung muncul usai seluruh pihak intelijen dan keamanan nasional negara Paman Sam menyatakan spekulasi bahwa Kaspersky berafiliasi langsung dengan pemerintah Rusia.

Langkah tersebut, sekaligus menjadi sanksi atas banyaknya serangan siber yang terjadi belakangan ini diketahui berasal dari Rusia, sebut saja Petya yang menjangkiti sisitem IT di berbagai negara.

Peritah kepada seluruh jajaran pemerintah negara bagian Amerika Serikat itu disampaikan langsung oleh Elaine Duke, Sekretaris bidang Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Dia memberikan jangka waktu 90 hari untuk seriap jajaran lembaha pemerintahan mencopot produk software Kaspersky dari setiap perangkat yang dipergunakan.

“Kami menyadari bahwa pihak Kasperksy memiliki hubungan dengan pihak intelijen Rusia dan tentu saja kebijakan hukum di Rusia memperkenankan lembaga intelijen Rusia untuk meminta bantuan dari pihak Kaspersky untuk terhubung dengan sistem komunikasi di negara tersebut. Hal ini tentu saja bisa mengancam keamanan nasional,” mengutip pernyataan dari Departemen Pertahanan Dalam Negeri.

Tidak hanya melarang penggunaan software Kaspersky, diketahui agensi FBI Amerika Serikat menginterogasi sebagian pekerja perusahaan software tersebut, bahkan hingga menghampiri tempat tinggal mereka pada akhir Juni lalu.

Pihak Kaspersky pun angkat bicara, dari pernyataan yang dimuat oleh Business Insider dijelaskan bahwa pihak Kaspersky Lab sama sekali tidak memiliki afiliasi dengan pemerintahan apalagi badan intelijen Rusia, tidak ada bukti yang memperkuat kekhawatiran pihak Amerika Serikat.

Mereka beranggapan bahwa Kaspersky hanya terjebak di tengah permasalahan geoploitik antara kedua negara. Bisa ditebak bahwa langkah Amerika Serikat ini akan membuat sedikit gangguan terhadap iklim bisnis perusahaan software asal Rusia terutama di bidang keamanan siber.

Alex McGeorge, Head of Threat Intelligence di perusahaan Immunity Inc. menyebutkan bahwa sanksi di bidang teknologi akan lebih terasa dampaknya ketimbang embargo ekonomi Rusia. Jejaring bisnis ritel Best Buy di Amerika Serikat pun sudah menarik software Kaspersky dari daftar produk yang dijual.

“Kita lihat saja nanti, ini masih tahap awal saja. Pihak Amerika Serikat tentu saja juga harus mewaspadai dampak balik dari langkah mereka sebab bisa saja hal ini juga diberlakukan oleh pemerintah Rusia di negaranya. Setiap tindakan pasti ada konsekuensinya,” tandasnya.[Sal]

 

Related Articles

Back to top button