ECONOMY

Cabe Impor Asal China Serbu Pasar Tradisional Tulungagung

Jumat, 10 Februari 2017

Indonesiaplus.id – Seiring melambungnya harga cabai lokal yang berada dikisaran Rp 140 ribu per kilogram. Pasar tradisional di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, mulai dimasuki cabai impor dari China dan India.

“Harga cabai lokal sangat mahal, ya yang impor menjadi alternatif sementara,” ujar Bagio, salah seorang pedagang besar cabai di Pasar Ngemplak, Tulungagung, Kamis (9/2/2017)

Masyarakat cukup banyak mencari cabai impor, walaupun tidak semuanya beralih. Penjualan cabai impor terus mengalami peningkatan beberapa pekan terakhir. “Karena harga yang murah itulah membuat cabai impor ini mulai diminati pembeli lokal,” katanya.

Para pedagang dan pembeli mengaku terpaksa membeli cabai impor, karena harganya hampir 50 persen lebih murah dibanding cabai lokal. Jenis cabai impor dari Cina, misalnya, dipatok harga grosir Rp 54 ribu per kilogram sementara untuk jenis cabai impor dari India yang dikenal pedas dijual dengan harga Rp 65 ribu per kilogram.

“Cabai lokal masih sangat mahal, jika dibandingkan cabai rawit lokal yang saat ini masih dikisaran Rp 120 ribu per kilogram, bahkan lebih,” terang Utami, pedagang pracangan yang saat itu sedang belanja aneka sembako di Pasar Ngemplak.

Tak semua pedagang menyediakan cabai impor. Beberapa hanya menyediakan stok cabai impor yang telah dibungkus dalam plastik ukuran 250 gram, 500 gram, hingga 1 kilogram. “Pedagang biasanya tetap menyediakan cabai lokal karena biasanya pembeli tetap mencari. Hanya jika ada yang meminta cabai impor yang murah pedagang eceran ini melayani,” akunya.

Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji mengakui, beredarnya cabai impor yang masuk ke Tulungagung, namun hal itu tidaklah menjadi masalah. Sebab, saat ini kebutuhan masyarakat juga meningkat akan tetapi tidak diimbangi hasil panen cabai sebab hampir seluruh petani cabai mengalami gagal panen, yang membuat harga cabai dipasaran menjadi meningkat.

“Dari informasi yang kami dapat memang benar jika ada cabai impor yang masuk ke Tulungagung, di saat masyarakat sangat membutuhkan adanya kebutuhan cabai,” pungkasnya.[Sal]

Related Articles

Back to top button