Temuan Gunung Raksasa, Danny Hilman: Itu Berita Lama
Minggu, 30 Desember 2018
Indonesiaplus.id – Perlu meneliti lebih lanjut temuan gunung yang disebut raksasa dalam laut. Gunung raksasa tersebut ditemukan di bawah laut lepas Pantai Bengkulu, Sumatera.
“Secara geografis di wilayah ring of fire memungkinkan ada, tapi kalau disebut raksasa masih perlu dilakukan penelitian lebih rinci,” ujar Kepala Badan Geologi Kementeriaan ESDM, Rudy Suhendar, Minggu (30/12/2018).
Rudy sudah mendengar lama informasi adanya gunung raksasa di bawah laut perairan Sumatera. Hingga saat ini, Badan Geologi Kementeriaan ESDM belum mengidentifikasi lebih rinci temuan gunung raksasa itu.
“Kondisi itu informasi yang telah lama, sejauh ini Badan Geologi belum melakukan identifikasi secara rinci. Sejauh sejarah Gunung Api Indonesia sih tidak ada (bahaya),” katanya.
Pakar Geologi dari Pusat Geotekhnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman Natadidjaja membenarkan adanya gunung raksasa di bawah laut Sumatera. Letak gunung tersebut berada di laut lepas Pantai Bengkulu.
Menurut Danny, gunung raksasa tersebut tidak berbahaya. Sebab, berdasarkan penelitian, gunung yang ada sejak ratusan tahun lalu tersebut sudah tidak aktif.
“Sebenarnya itu berita lama dan ada di lepas Pantai Bengkulu. Ada tapi sudah engga aktif, sisa-sisa yang dulu jutaan tahun yang lalu. Udah engga aktif. Engga berbahaya,” katanya.
Diketahui, tim terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para ahli geologi yang menemukan gunung tersebut berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
“Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua,” kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman.
Gunung api bawah laut ini berada di Palung Sunda barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.
Gunung raksasa di bawah laut Sumatera tersebut sempat heboh kembali setelah Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi. Gunung Anak Krakatau saat ini mengalami peningkatan status dari waspada menjadi siaga setelah adanya peningkatan aktivitas.
Letusan Gunung Anak Krakatau beberapa waktu lalu tersebut memicu longsoran ke perairan Selat Sunda. Akibatnya, terjadi gelombang tinggi atau tsunami setelah terjadi longsoran Gunung Anak Krakatau.
Tsunami Selat Sunda menghantam pesisir Banten dan Lampung Selatan. Sudah ada ratusan korban dan kerugian material yang cukup besar di daerah Banten dan Lampung Selatan akibat tsunami Selat Sunda itu.[sal]





