Sistem Surround Sound Bakal Dipasang AU AS di Kokpit Pesawat Tempur A-10

Indonesiaplus.id – Sistem peringatan surround sound di kokpit pesawat tempur A-10 Thunderbolt II dipasang Angkatan Udara (AU) Amerika Serikat (AS).
Pemasangan sistem peringatan surround sound ini adalah inisiatif dari Angkatan Udara AS dan baru akan dipasang oleh Terma North America Inc di 328 jet tempur serangan darat itu.
Laporan dari Military.com sistem ini nantinya akan membantu pilot untuk membedakan panggilan radio dan peringatan yang berbunyi di sisi kokpita yang berbeda, berdasarkan asal mereka.
“Pemasangan teknologi audio 3D dan Active Noise Reduction (ANR) yang dipasok secara unik oleh Terma mengurangi stres dan meningkatkan efektivitas operasional melalui isyarat audio spasial dinamis yang menyoroti arah serangan yang tepat,” tulis Defense-Blog yang dinukil Sputnik, Jumat (25/10/2019).
Buletin Pentagon diterbitkan pada Rabu lalu mencatat kontrak pengiriman tanpa batas waktu/jumlah tak terbatas bernilai USD60 juta, dan pekerjaan itu harus selesai sebelum 28 Februari 2024.
Sistem ini sudah digunakan oleh F-16 Falcon Angkatan Udara serta pesawat terbang Angkatan Udara Denmark, karena Terma bermarkas di Arhus.
Dibangun oleh Fairchild Republic sejak tahun 1970-an, A-10 atau yang dikenal sebagai Warthog telah membuktikan sebagai salah satu senjata serangan darat paling tangguh Angkatan Udara dan pesawat pendukung udara tertutup.
Kemampuan manuver yang luar biasa, Warthog dibekali dengan senapan mesin gatling GAU-8 Avenger yang sangat besar dan dirancang untuk bisa memberikan “hukuman” yang signifikan dan masih tetap terbang di udara.
Peningkatan suara 3D dirancang untuk meningkatkan kemampuan bertahan pesawat dalam pertempuran saat Angkatan Udara AS mendapati dirinya bergegas untuk memperpanjang usia pesawat.
Beberapa berharap F-35 Joint Strike Fighter baru dapat menggantikan Warthog dalam peran pendukung udara tertutup, tetapi terbukti lebih rendah karena keduanya terlalu cepat dan terlalu rapuh, untuk mengatakan tidak ada yang terlalu mahal untuk risiko, Sputnik melaporkan.
Para ahli strategi Pentagon ingin menggunakan F-35 sebagai quarterback, mengoordinasi serangan oleh pesawat lain dari ketinggian di atas medan perang.
AU AS berniat membuat A-10 terbang sampai mungkin tahun 2040, menyetujui kontrak USD999 juta pada bulan Agustus dengan Boeing untuk memproduksi hingga 112 rakitan sayap A-10 baru dan kit sayap cadangan.[sam]