Akses Teknologi Analisis Wajah Dibatasi Microsoft

Indonesiaplus.id – Raksasa teknologi Microsoft mengumumkan telah menutup akses publik ke sejumlah alat analisis wajah berbasis kecerdasan buatan (Artificial intelligence, AI) buatannya.
Dalam beberapa tahun ini, perusahaan mengembangkan teknologi atau tools yang diklaim dapat mengidentifikasi emosi subjek dari video dan gambar.
Selama pengembangan, banyak ahli mengkritik teknologi pengenalan emosi yang dikembangkan oleh Microsoft tersebut.
Tidak hanya ekspresi wajah yang dianggap sangat bervariasi antar populasi, tetapi tidak ilmiah untuk menyamakan raut wajah emosi dengan perasaan internal.
“Perusahaan dapat mengatakan apa pun yang mereka inginkan, tetapi datanya jelas,” ujar Lisa Feldman Barrett, seorang profesor psikologi di Universitas Northeastern, kepada The Verge pada 2019.
“Mereka dapat mendeteksi kerutan kerutan, tetapi itu tidak sama dengan menemukan kemarahan,” ungkapnya.
Keputusan itu merupakan bagian dari perombakan yang lebih besar terhadap kebijakan etika AI Microsoft, sebagaimana dikutip dari The Verge, Kamis (23/6/2022).
Selain itu, perusahaan telah meng-update kebijakan Responsible AI Standards dengan menekankan akuntabilitas mencari tahu siapa yang menggunakan layanannya dan pengawasan manusia lebih besar di mana alat tersebut diterapkan.
Berarti Microsoft akan membatasi akses ke beberapa fitur dari layanan pengenalan wajahnya, yang dikenal sebagai Azure Face, dan menghapus yang lainnya sepenuhnya.
Dapat menggunakan AI mereka, pengguna harus mengajukan permohonan untuk menggunakan Azure Face untuk pengenalan wajah.[nan]