72% Influencer SEA Akui Terima Lebih Banyak Tawaran Kolaborasi Konten Berbayar

Indonesiaplus.id – Campaign Asia menobatkan Vero sebagai sebuah perusahaan konsultasi komunikasi sebagai Influencer Marketing Agency of the Year yang melakukan penelitian untuk memahami peran dan posisi influencer menjelang tahun 2025.
Berdasarkan hasil white paper terbaru berjudul “Impact, Engagement, and the Future of Influencer Marketing: Insights from Influencers” merangkum temuan utama dari survei terhadap hampir 150 influencer asal Indonesia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Vietnam dengan beragam usia, pengalaman, niche, dan jumlah pengikut.
Saat ini, Influencer telah menjadi salah satu pemain utama yang mendominasi dunia pemasaran di Asia Tenggara. Namun, tidak semua strategi pemasaran influencer dari brand memberikan hasil yang optimal.
Melalui dokumen ini, Vero menggali kondisi saat ini dan masa depan pemasaran influencer, temuan ini mengungkap hal-hal penting yang penting untuk diketahui brand tentang kebutuhan dan motivasi para influencer, serta cara terbaik untuk menjalin kerja sama dengan mereka demi menciptakan kampanye yang efektif di tahun 2025 dan seterusnya.
“Di dunia digital yang terus berkembang pesat, riset yang konsisten dan berkelanjutan menjadi kunci untuk memahami tren dan memanfaatkan perubahan di industri secara optimal,” ujar Adisty Primatya, Creative KOL Communications Senior Manager Vero. “Survei ini mengulik kondisi terkini, potensi perubahan, dan strategi yang diadopsi oleh para influencer di kawasan ini, dengan tujuan memperkuat kolaborasi yang lebih efektif antara brand dan influencer.”
Pemasaran influencer diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi semakin kompleks. Sebanyak 72 % influencer yang disurvei mengaku menerima lebih banyak ajakan kolaborasi konten berbayar tahun lalu, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat tahun depan. White paper ini memberikan pemahaman mendalam tentang cara membangun hubungan yang kuat antara influencer dan brand yang menjaga kepercayaan pengikut dan memperkuat koneksi antara brand dan audiensnya.
Untuk tetap unggul baik brand maupun influencer dituntut menjadi fleksibel dan terus mengikuti tren serta pembaruan platform terbaru. Dengan adaptasi perlu mencerminkan berbagai nilai inti dari influencer dan brand agar tetap autentik serta memperkuat hubungan jangka panjang dengan para audiens.[nan]