Wapres Bilang, Saatnya Asean Jadi Pusat Ajaran Islam Dunia

Rabu, 14 Desember 2016
Indonesiaplus.id – Wilayah Timur Tengah bukan lagi tempat yang ideal untuk belajar tentang agama Islam. Sebab, negara-negara yang tadinya menjadi pusat ilmu agama Islam, kini tengah dilanda konflik.
“Kadang-kadang menyedihkan melihat itu, karena konflik tanpa akhir, dan bagaimana nyawa manusia dianggap murah. Oleh karena itu selalu pertanyaan kita, bagaimana nilai-nilai ke-Islamannya,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla pada pembukaan Halaqoh atau pertemuan ulama dan jaringan kerjasama se-Asean di Hotel Salak, Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/12/2016).
Wapres mengaku sedih melihat kenyataan tersebut. Di lain pihak negara-negara Islam di Asean harus bersyukur karena masih harmonis. Di negara-negara yang tengah dilanda konflik itu tidak bisa dijadikan tempat menimba ilmu.
Tentunya, di berbagai negara Asean yang masih bisa hidup secara harmonis, adalah tempat ideal untuk menimba ilmu agama. “Dikhawatirkan nanti anak-anak kita yang belajar disitu nanti pasti terpengaruh dengan keadaan yang ada,” katanya.
Secara keilmuan Islam di Asean dan Islam di Timur Tengah tidaklah jauh berbeda. Bedanya, Asean jauh lebih kondusif dari Timur Tengah. Saat ini, kata Wapres, bagi umat Islam di Asean berkontribusi terhadap perdamaian dunia, dengan menyebarkan semangat Islam yang harmonis.
“Kita harus menyatakan dalam bentuk upaya menjadikan Islam di Indonesia atau Asean ini sebagai contoh teladan yang lainnya, sehingga kita bukan hanya selama ini belajar, tapi waktunya kita mengajarkan apa yang kita punya,” tandasnya.[Mus]