Selasa, 22 November 2016
Indonesiaplus.id – Jajaran TNI dan Polri siap menciptakan rasa aman dan melindungi seluruh masyarakat Indonesia, dalam menghadapi rencana unjuk rasa pada 25 November dan 2 Desember 2016.
Hal itu disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian usai melaksanakan kegiatan video confrence dengan para Kapolda dan Pangkotama seluruh Indonesia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, kemarin.
“Prajurit TNI-Polri siap memberikan rasa aman dan melindungi masyarakat terhadap segala kemungkinan yang terjadi dari efek demonstrasi yang dimanfaatkan atau dapat berubah menjadi anarkis,” tulis keterangan tertulis dari Puspen TNI.
Semua prajurit, kata Panglima, siap bertugas melindungi masyarakat dan mengamankan tempat-tempat objek vital strategis. Jika dalam aksi demontrasi berlanjut dengan aksi penjarahan,TNI-Polri dan masyarakat untuk tidak ragu-ragu melakukan tindakan pencegahan.
“Jika demonstrasi menjadi anarkistis dan menjurus kepada tindakan makar, itu bukan urusan Kepolisian saja tapi TNI juga wajib bertindak,” katanya.
Juga, aparat Intelijen TNI dan Polri harus selalu berkoodinasi untuk melihat, mencari dan menemukan siapapun yang mengajak berdemo baik sutradara maupun aktornya.
“Identifikasi dan yakinkan betul yang bersangkutan ikut sampai demo selesai, apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka yang bertanggung jawab. Saya perintahkan para Pangkotama TNI menyiapkan prajurit-prajuritnya untuk mengantisipasi segala kemungkinan guna menciptakan rasa aman masyarakat dan melakukan aktifitas,” tandasnya.
Aksi unjuk rasa ini tidak boleh terjadi berlarut-larut, sehingga menghambat masyarakat untuk beraktifitas dan hidup tenang. “Kita semua harus bersama-sama sepakat, bangsa Indonesia sedang membangun, jangan karena sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab membuat masyarakat tidak tenang,” katanya.[Mus]
