POLITICS

Guru Besar UI: Pembahasan Cawapres Jokowi Lebih Sulit dari Prabowo

Senin, 6 Agustus 2018

Indonesiaplus.id – Hingga kini, pembahasan calon wakil presiden (cawapres) baik di koalisi Joko Widodo maupun Prabowo Subianto masih alot.

Hal itu membuat belum ada satu pasangan mendatar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) sejak hari kedua pendaftaran calon presiden dibuka. Penentuan koalisi Jokowi justru lebih sulit dibandingkan poros Prabowo.

“Kendala karena setiap masing-masing partai itu itu sudah mengkampanyekan dirinya, seperti PKB itu sudah intensif sekali,” ujar guru besar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI) Prof Maswadi Rauf, Minggu (5/8/2018).

Koalisi Jokowi, kata Maswadi, dihadapkan dengan PKB yang sudah jelas mengincar kursi cawapres. Bahkan, PKB sudah menggunakan kekuatan ulama dan santri agar mendorong Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.

Juga dengan Partai Golkar juga terus mendorong Jokowi memilih Ketum Golkar Airlangga Hartarto untuk cawapres. Belum lagi Jokowi harus mengikuti arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

“Justru kondisi ini berat bagi Jokowi dan lebih berat daripada kubu sebelah (poros Prabowo), apalagi partai koalisi Jokowi sudah terus mengkampanyekan Jokowi,” tandasnya.

Hal sama juga terjadi di kubu Prabowo, tetapi Maswadi menilai partai koalisi poros Prabowo tidak mengungkap keinginan posisi cawapres secara jelas.

“Jadi, hanya PKS dan Demokrat, tetapi keduanya belum gencar mengkampanyekan,” pungkasnya.[Mus]

Related Articles

Back to top button