NATIONAL

Perlu Literasi dan Edukasi Untuk Sikapi Informasi Dari Media Sosial

Sabtu, 26 November 2016

Indonesiaplus.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak, segenap elemen bangsa untuk menjaga stabilitas negara dari beredarnya berbagai informasi di media sosial yang bisa menimbulkan masalah sosial di tengah-tengah masyarakat.

“Saat ini, penggunaan smartphone sudah sedemikian marak, sehingga perlu ada pemahaman yang benar untuk memfilter dari berseliweran berbagai informasi di media sosial, ” ujar Mensos sebelum penutupan Kongres Muslimat Nadhatul Ulama di Pondok Gede, Jakarta, Sabtu (26/11/2016).

Menyikapi kondisi demikian, kata Mensos, masyarakat perlu diberikan literasi dan edukasi terkait berseliwerannya berbagai informasi dari media sosial agar ada proses mencari kejelasan atau dikenal dengan tabayun.

“Saya kira, penting untuk melakukan proses tabayun dari informasi yang berseliwran baik yang dikirim, beredar atau dishare di media sosial agar tidak menggaggu, mendistorsi pemahaman stabilitas bangsa dan negara, ” ucapnya.

Kondisi demikian dinilai sangat penting, sehingga ujaran kebencian atau hate speech menjadi salah satu topik utama dalam bahsul masail atau pembahasan masalah-masalah kekinian dari diskusi yang digelar.

“Pada kondisi tersebut, menjadi penting untuk memberikan literasi dan edukasi kepada masyarakat. Sebab, saat ini sebagian besar warga sudah menggunakan smartphone, ” ucapnya.

 

Melalui literasi dan edukasi yang diberikan, maka informasi dari berbagai peristiwa di belahan bumi manapaun dengan dinamika seperti apapun tidak lagi ditelan mentah-mentah, melainkan bisa difilter dengan proses tabayun.

“Bagaimanapun berseliweran berbagai infomrasi dari media sosial, baik berupa kiriman, beredar berantai dan share tidak lantas terpancing yang bisa menimbulkan reaksi tidak perlu apalagi kontraproduktif, ” tandasnya.

Bila mampu menyikapi secara bijaksana dari berbagai informasi yang beredar, maka akan bisa menghadirkan rasa damai, rasa aman, serta keselamatan di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara.

“Membangun tatanan kehidupan yang baik diperlukan negara. Salah satunya, meng-endorsement dan mengajak kaum ibu berdoa untuk kedamian, keselamatan, dan suasana kondusif bagi bangsa dan negara, ” terangnya.[Hmd]

 

 

Related Articles

Back to top button