NATIONAL

Kemlu China: Penamaan Ulang Bisa Tak Berdampak Apa-apa

Minggu, 16 Juli 2017

Indonesiaplus.id – Diduga akan membuat gusar China dengan penerbitan peta baru wilayah Indonesia dengan menerakan Laut Natuna Utara sebagai bagian Indonesia.

Pasalnya selama ini, China diketahui mengklaim wilayah itu dalam nine dash line yang diketahui juga sebagai sumber konflik China dengan sejumlah negara Asia Tenggara.

Secara tegas Indonesia memastikan bahwa peta baru tersebut bukan klaim, namun menegaskan kembali bahwa zona tersebut termasuk Zona Ekonomi Eksklusif atau ZEE Indonesia.

Kendati selama 18 bulan terakhir disebutkan tak jarang nelayan China tertangkap. Juga, ditemukan aktivitas militer China di wilayah tersebut.

Menurut Deputi Menteri Koordinator Kemaritiman Arif Havas Oegroseno, wilayah tersebut milik Indonesia dan memang kaya akan minyak bumi dan gas alam.

“Kami hanya memperbaharui peta dan menamai wilayah itu sebagaimana seharusnya yaitu Laut Natuna Utara,” ujar Arif Havas Oegroseno.

Dilansir Reuters, Jumat (14/7/2017), pihak China menanggapi hal tersebut dengan singkat.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang di Beijing mengatakan bahwa Beijing tak tahu detail soal peta baru Indonesia.

Tapi dia menyebut bahwa wilayah itu selama ini dikenal sebagai bagian Laut China Selatan, artinya mengacu pada China. “Ada penamaan ulang bisa tak berdampak apa-apa,” katanya.[Sap]

Related Articles

Back to top button