Kemensos Tangani Perlindungan, Pengungsi dan Psikososial
Minggu, 18 Desember 2016
Indonesiaplus.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, penanganan pada masa tanggap darurat bagi korban gempa di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), ada tiga cluster sesuai tugas dan fungsi (tusi) Kementerian Sosial (Kemensos).
“Sesuai tusi Kemensos, tiga cluster dilakukan di NAD, yaitu penanganan pengungsi, perlindungan, serta tim psikososial dari 14 hari ditambah menjadi tiga bulan, ” ujar Mensos usai penyerahan PKH, bantuan KUBE, bantuan hibah dalam negeri, serta bingkisan anak di Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (17/12/2016).
Tim psikososial, kata Mensos, di lapangan bekerja sesuai dengan Standard Operating Procedures (SOP) selama 14 hari. Namun, terkadang masyarakat sering meminta agar pendampingan diteruskan hingga tiga bulan.
“Masyarakat merasa sangat perlu pendampingan dan 14 hari dirasa sangat singkat, sehingga diminta diteruskan hingga tiga bulan. Tidak mudah mengembalikan kondisi psikologi warga yang terdampak gempa, ” ujarnya.
Tim psikososial selama tiga bulan tersebut, akan memberikan pelayanan dan perlindungan dengan menyasar kelompok-kelompok rentan, misalnya ibu hamil, para lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas, serta anak-anak.
“Kami menyiapkan secara khusus tim ahli psikososial bagi empat kelompok rentan tersebut. Termasuk, salah satunya memberikan santunan terhadap ahli waris bagi keluarga yang meninggal dunia, ” katanya.
Saat ini, telah disalurkan paket bantuan, berupa 103 Bantuan Santunan Kematian (BSK) masing-masing Rp 15 juta, 168 bagi korban luka berat masing-masing Rp 5 juta, serta jaminan hidup (jadup).
“Insya Allah sudah disalurkan BSK masing-masing Rp 15 juta bagi 103 ahli waris keluarga korban yang meninggal dunia, bagi 168 korban luka berat masing-masing Rp 5 juta, serta jadup, ” tandasnya.
Dua hari lalu, telah dilaksanakan koordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati Pidie Jaya, Bupati Bireuen, serta Bupati Pidie yang sama-sama diminta agar segera mengeluarkan Surat Keputusan (SKep).
“Masa tanggap darurat akan berakhir 20 Desember, tim Kemensos 19 Desember akan menyiapkan peta pencairan Jadup. Jadi, ketika Skep keluar maka pencairan bisa segera dilaksanakan, ” katanya.
Saat ini, tim psikososial dan tim trau ma healing di lapangan tengah mendistribusikan tenda-tenda bagi warga. Pasalnya, pengungsi mulai beralih dari tenda di lokasi pengungsian dengan menyiapkan tenda-tenda di depan rumah masing-masing.
“Fenomena kegempaan memang seperti itu. Jika malam tiba, warga merasa lebih aman tidur di tenda-tenda. Nah, saat ini warga secara bertahap mulai mendirikan tenda di depan rumah masing-masing, ” bebernya.[Hmd]