Mendikbud: Terkendala, 20 Persen Sekolah UN Berbasis Kertas
Jumat, 6 Januari 2017
Indonesiplus.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdukbud), memperkirakan ada sekitar 20 persen sekolah yang tak bisa menggelar pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
Pelaksanaan UNBK 2017 tak bisa diselenggarakan 100 persen. Artinya, di beberapa sekolah yang tak memiliki infratruktur memadai, UN akan diselenggarakan secara manual menggunakan kertas dan pensil.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah tetap memilih UNBK dengan pertimbangan menekan kemungkinan kecurangan. Juga, secara teknis, mayoritas sekolah di berbagai daerah, terutama Pulau Jawa sudah menyiapkan sekolahnya untuk menggelar UNBK.
Sebanyak 20 persen sekolah yang tak bisa menggelar UNBK berada di daerah pedalaman pulau terluar, terpencil dan tertinggal. Agar penyelenggaraan UNBK minimal bisa dilakukan di 80 persen sekolah, pada akhir Januari ini Kemendikbud akan mengadakan 40.000 unit komputer.
“Kami meminta kepada daerah mengoptimalkan sumber daya yang ada. Sekolah yang tidak memiliki komputer, bisa menumpang di sekolah lain atau bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi,” ujar Muhadjir di Jakarta, Jumat (6/1/2017).
Kepala Pusat Penelitian dan Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Nizam menyatakan, tender pencetakan soal untuk sekitar 20 persen sekolah yang tak mampu menggelar UNBK akan dibuka setelah 15 Januari 2017.
Saat ini Kemendikbud masih menunggu laporan dari setiap dinas provinsi terkait data terbaru sekolah yang tahun ini bisa menggelar UNBK.[Mor]