Sabtu, 5 Mei 2018
Indonesiaplus.id – Pada abad ke-7 hingga ke-13 M, Sriwijaya berkembang pesat dan merupakan salah satu kerajaan terkuat di asia tenggara dan hal itu didukung dengan kekuatan maritim yang luar biasa saat itu.
Kerjaaan Siriwijaya mampu memegang hegemoni pelayaran dan perdagangan di nusantara serta membangun jaringan perdanganan di tingkat internasional.
Masa puncak peradaban Sriwijaya ditunjukan dengan keberadaan Sriwijaya sebagai pusat perdanganan rempah-rempah dan pusat pendidikan ajaran buddha di Asia.
Hingga kurun waktu lebih kurang lima abad, hubungan Sriwijaya dengan bangsa-bngsa asing mendorong kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat di nusantara.
Tak heran, Sriwijaya menjadi pusat titik temu jaringan Asia telah melahirkan akulturasi dan warisan budaya yang unik.
Benang merah historis kerajaan Sriwjaya di bidang kemaritiman hingga saat ini masih bisa dijumpai, khususnya pada masyarakat yang tinggal di pesisir ataupun di daerah aliran sungai-sungai besar.
Juga di bidang pendidikan, Sriwijaya pernah menjadi pusat pendidikan yang dikenal dengan penerapan keilmuan pancavidya (lima aspek ilmu pengetahuan), yakni bahasa, seni, arisitektur, logika, pengobatan, dan spiritualitas.
Bahkan, warisan kerajaan Sriwijaya yang satu ini tidak hilang begitu saja. Namun, masih tersimpan dalam kehidupan masyarakat nusantara hingga saat ini.
Studi dan penelitian sejarah tentang kerajaan Sriwijaya hingga tahun 1990-an telah banyak mengungkap keberadaan Sriwijaya dan terus berlanjut hingga kini. Namun, setelah tahun 1990-an publikasi dan hasil-hasilnya belum terekspos dengan baik.
Untuk mengingatkan kembali betapa pentingnya studi dan penelitian tentang kerajaan Sriwijaya dan mempublikasikan studi dan penelitian terkini.
Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI akan menggelar seminar kesejarahan dengan tema “Sriwijaya dan Poros Maritim Dunia”.
Dari hasil seminar ini menjadi sangat penting dalam upaya memperkaya khazanah pengetahuan tentang Sriwijaya dan bagaimana nilai-nilai warisan Sriwiajya yang mewarnai kehidupan masyarakat saat ini bisa ditumbuhkembangkan dan memberi sumbangsih terhadap peradaban dunia.[Mor]
