HUMANITIES

Kemiskinan Jadi Pemicu Masih Tinggi Jumlah Migran Bermasalah

Rabu, 29 Agustus 2018

Indonesiaplus.id – Permasalahan terbesar masih tingginya orang mengadu nasib ke negeri jiran sebagai pekerja migran atau TKI adalah faktor kemiskinan.

“Hingga kini, kemiskinan sebagai pemicu masih tingginya orang menjadi pekerja migran atau TKI di negeri Jiran, ” ujar Dirjen Rehabilitasi Sosial, Edi Surharto usai acara acara pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pemulangan WNI-Migran Korban Perdagangan Orang (WNI-M KPO) di Jakarta, Rabu (29/8/2018) malam.

Pemerintah melalui Kementerian Sosial memberikan penanganan bagi WNI M KPO, terutama yang mengalami masalah psikis dengan trauma healing di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) di Bambu Apus, Jakarta Timur

“Iya, bagi migran yang mengalami masalah psikis diberikan trauma healing yang disesuaikan dengan kebutuhan, namun dipastikan bagi yang sudah siap maka segera dipulangkan ke daerah asal, ” katanya.

Pasca dipulangkan para mantan WNI M KPO ke daerah asal, tidak berarti masalah selesai melainkan timbul masalah lain seperti pendampingan dan pemberdayaan mereka agar bisa mandiri.

“Sebagai upaya lanjutan pasca dipulangkan ke daerah asal, mereka bisa mendapatkan permodalan seperti bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP), ” ungkapnya.

Ke depan, penanganan WNI M KPO perlu menguatkan dan membangun sinergitas dengan melibatkan pemerintah daerah (pemda) di kantong-kantong pemasok migran atau daerah asal.

“Sesuai dengan Undang-undang bahwa pemda juga memiliki tugas untuk menanganai migran, setidaknya dengan mengalokasikan anggaran dan penanganan pasca dipulangkan ke daerah asal mereka, ” tandasnya.[Mor]

 

Related Articles

Back to top button