HUMANITIES

Dukung Mensos di Sentra Kreasi ATENSI, Komisi VIII DPR Apresiasi dan Berikan Dukungan

Indonesiaplus.id – Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI mengunjungi Sentra Kreasi ATENSI (SKA) milik Kementerian Sosial RI yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin.

Mereka mengapresiasi gebrakan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam mewujudkan pusat pengembangan kewirausahaan dan vokasional, serta media promosi hasil karya penerima manfaat dalam satu kawasan terpadu.

Kehadiran politisi Senayan tersebut, selain ingin mengenal SKA lebih dekat, juga ingin mengetahui sejauh mana peran Kemensos dalam penanganan warga rentan dan termarjinalkan selama ini.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan kepada anggota dewan, bahwa Kemensos RI memiliki tanggungjawab konstitusi untuk memajukan kesejahteraan sosial masyarakat, terutama kelompok rentan dan termarjinalkan atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Selain itu, Kemensos menyadari benar besarnya tantangan menghadapi situasi terkini yang tengah menghadapi Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun dan belum pasti kapan akan berakhir.

Dari sekian dampak Covid-19, salah satunya banyak masyarakat kehilangan tempat tinggalnya. “Jaid, masalah ini kami berikan solusi dengan membuat Rusunawa untuk tempat tinggal para eks pemulung dan tuna wisma, serta membuka lapangan kerja melalui SKA,” ungkap Mensos.

Di kompleks SKA tersebut, terdapat Sentra Kuliner hasil olahan para penerima manfaat Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, stand produk kompos, pupuk cair, sayuran hidroponik, telur ayam dan magot serta agrowisata Tanaman Porang dan Anggur.

Juga, ada Gerai Kreasi ATENSI penerima manfaat Balai Besar Disabilitas Cibinong, Balai Karya Mulya Jaya Jakarta, Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Balai Lansia Budhi Dharma Bekasi, Balai Disabilitas Melati Jakarta, Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung, dan Yayasan Kumala.

Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI mengunjungi Sentra Kuliner di Sentra Kreasi ATENSI dan mencicipi beberapa sajian favorit. Lalu, meninjau lokasi rencana pembangunan rusunawa bagi eks pemulung dan tuna wisma yang lokasinya tepat berada di belakang sentra kuliner.

Wakil Ketua Komisi VIII DPR Diah Pitaloka menilai, bahwa pihaknya mendukung gagasan dan langkah Mensos Risma.

“Ibu Mensos merintis pendekatan baru dalam membantunya kalangan masyarakat yang termarjinalkan. Selain melalui bantuan sosial, kini memperkuat layanan dengan memperkuat pemberdayaan sosial, Pemberdayaan itu tidak harus mahal. Buktinya Sentra Kreasi ATENSI ini tidak membangun bangunan baru. Namun dengan sentuhan mural sudah bisa menghadirkan kreatifitas, ” puji Diah.

Selain membangun Sentra Kreasi ATENSI dan Rusunawa, Kemensos telah melakukan kegiatan untuk pemenuhan hak dasar warga marjinal/ telantar melalui perekaman data kependudukan (pembuatan KTP) bagi para eks pemulung dan tuna wisma sejumlah 65 orang bekerja sama dengan Ditjen Administrasi Kependudukan, Kementerian Dalam Negeri.

Juga, Kemensos menyalurkan tenaga siap kerja yang merupakan eks pemulung dan tuna wisma melalui beberapa tahap yaitu:
Tahap 1 penyaluran sebanyak 5 Orang di Grand Kamala Lagoon Bekasi;
Tahap 2 sebanyak 15 orang di PT Waskita Karya Tbk;
Tahap 3 sebanyak 42 orang dengan rincian sebanyak 26 orang ke PT. Waskita Karya, 5 orang ke PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, 9 orang ke PT Otsindo Prima Raya dan 1 orang ke PT Kamadjaja Logistics.

Kemensos terus membantu membuatkan buku rekening dan kartu ATM Atensi untuk 7 orang eks pemulung dan tuna wisma dan dalam proses pembuatan rekening sebanyak 53 orang.

Lebih jauh Mensos menceritakan kisah satu keluarga yang telah berhasil, yaitu Pak Riyadi yang kini bekerja di PT. Waskita Karya dan istrinya Ibu Heni telah memiliki usaha Pecel Lele dan Pecel Ayam. Pak Riyadi telah kami upayakan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) hasil kerjasama dengan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri.

“Usai memiliki KTP, ia telah kami bukakan rekening tabungan Atensi dan gaji pertamanya telah masuk ke dalam tabungan tersebut sebesar Rp 4,8 juta dan istrinya memiliki penghasilan rata-rata Rp 3 juta per bulan,” ungkap Mensos.

Kunjungan Anggota Komisi VIII DPR RI dihadiri oleh Pejabat Eselon I Kemensos RI, Staf Khusus Menteri Sosial RI, Sekretaris Ditjen Rehsos, serta Direktur Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang.[ama]

Related Articles

Back to top button