Dampak Negatif Sering Posting Aktivitas Anak di Medsos
Jumat, 14 Juli 2017
Indonesiaplus.id – Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, membagikan aktivitas kegiatan (share) dianggap tren dan suatu hal yang biasa terlebih bisa menyenangkan.
Namun, hal tersebut tidak selamanya baik. Sering memamerkan aktivitas anak di akun media sosial, ternyata juga bisa memengaruhi sikap anak. Sudah dianggap wajar, bila orangtua mengunggah ragam aktivitas buah hatinya.
Rasa sayang kepada anak ini, membuat orangtua memusatkan segala perhatian kepada si kecil, termasuk mengunggahnya di media sosial.
“Zaman sekarang itu apa-apa orangtua serba diposting, semua dipusatkan dalam memperhatikan anaknya, termasuk di media sosial. Di sini, bisa membangun karakteristik anak yang mana, anak merasa menjadi paling yang terbaik,” ujar founder Playdate Planner, Lydia Mangunsong, beberapa waktu lalu.
Para orangtua yang menunjukkan bahwa buah hatinya adalah sosok yang terbaik, dapat membangun konotasi negatif pada kemampuan sosialnya. Si kecil biasanya akan menganggap remeh teman-teman di sekitarnya.
“Kalau ibunya memposting, terus bilang ke anaknya ‘nih, kamu paling bagus menganggambarnya’, lama-kelamaan anak merasa sombong,” katanya.
Juga, anak akan terpaku dengan dunia di media sosial. Si kecil akan menganggap bahwa berteman di media sosial menjadi yang sangat penting. Sehingga, banyaknya followers, menentukan kepopuleran dirinya.
“Ke depan saat dewasa, anak akan menghitung jumlah likes dari fotonya untuk terus dibandingkan dengan teman sebayanya. Saat followers dan likers-nya banyak, ia akan merasa hebat, padahal pertemanan bukan dilihat dari media sosial saja,” tandasnya.[Was]