Tunjangan Pegawai Sipil dan Militer Kembali Dihidupkan di Arab Saudi
Senin, 24 April 2017
Indonesiaplus.id – Tunjangan finansial bagi pegawai sipil dan personel militer yang sebelumnya dipotong berdasarkan langkah-langkah penghematan. Kini diberlakukan lagi oleh Raja Arab Saudi Salman dengan menerbitkan sebuah keputusan kerajaan, Sabtu (22/4/2017).
Tunjangan tersebut berupa, mengembalikan semua uang saku, tunjangan finansial, dan bonus kepada pegawai sipil dan staf militer,” tulis keputusan itu yang disiarkan di TV pemerintah, Ekhbariya.
September lalu, Arab Saudi memotong gaji menteri sebesar 20 persen dan meningkatkan keuntungan finansial bagi pegawai sektor publik sebagai salah satu langkah paling drastis dari kerajaan kaya energi itu demi menghemat uang saat harga minyak anjlok.
Selain itu, perintah itu merupakan pemotongan gaji pertama untuk pegawai pemerintah, yang berjumlah sekitar dua pertiga dari pekerja seantero Arab Saudi. Keputusan itu membatalkan perintah sebelumnya, dengan bunyi bahwa hal itu sebagai tanggapan atas penurunan tajam harga minyak sumber utama penerimaan negara.
Harga minyak merosot ke level terendah sekitar USD28 pada Januari lalu, di tengah kemerosotan dalam dua tahun. Sejak akhir 2016, harganya sebagian telah pulih, dan minyak mentah Brent LCOc1 kini diperdagangkan sekitar USD52 per barel dibandingkan rata-rata tahun lalu USD45.
Menurut Menteri Negara Mohammed Alsheikh, bahwa Wakil Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang menjabat sebagai ketua urusan Dewan Ekonomi dan Pembangunan, merekomendasikan pengembalian tunjangan setelah tinjauan resmi dan kinerja anggaran yang lebih baik dari perkiraan kuartal pertama 2017.
“Pemerintah melakukan telaah atas langkah-langkah yang diawali pada musim gugur lalu sehubungan dengan tunjangan karyawan sektor publik. Sejumlah langkah penyesuaian fiskal diambil dalam dua tahun terakhir yang membawa pada peningkatan kuat dalam posisi fiskal pemerintah,” ucap Alsheikh, dikutip Reuters, Minggu (23/4/2017).
Dia beserta pejabat penting lainnya menyoroti angka-angka yang menunjukkan pemulihan ekonomi. Gubernur bank sentral mengatakan, defisit perdagangan diperkirakan akan turun pada 2017, kemungkinan berlanjut ke surplus.
Wakil menteri ekonomi menyebut kerajaan telah mengurangi defisitnya pada kuartal pertama tahun ini lebih dari setengah, sebagian karena kehati-hatian pengelolaan belanja pemerintah. “Kami percaya langkah ini akan mendorong sentimen positif karena permintaan domestik pulih seiring dengan peningkatan pendapatan pegawai pemerintah,” tandasnya.
Keputusan lain dikeluarkan pada saat yang sama menunjuk seorang putra Salman, Pangeran Khaled bin Salman, sebagai Duta Besar di Washington dan yang seorang lagi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, Menteri Negara Urusan Energi.
Pangeran Khaled menjadi pilot F-15 yang telah terlatih di AS dan beraksi dalam serangan udara terhadap kelompok militan Islam di Suriah. Pangeran Abdulaziz adalah pejabat kebijakan energi sejak lama yang ditunjuk sebagai wakil menteri perminyakan pada 2015.
Dalam keputusan lebih lanjut dengan mengganti Menteri Pelayanan Sipil dan Informasi Kerajaan serta membentuk sebuah komite untuk menyelidiki tuduhan penyalahgunaan jabatan pegawai negeri sipil.
Sebuah pusat keamanan nasional didirikan di bawah istana kerajaan, dan Ibrahim al-Omar ditunjuk sebagai gubernur Otoritas Investasi Umum Arab Saudi, sebuah agensi yang mengelola investasi asing di kerajaan yang dikenal dengan nama SAGIA.[Fat]